SUMEKS.CO - Angka memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Tionghoa, terutama selama perayaan Imlek.
Setiap angka dianggap memiliki energi tersendiri yang dapat membawa keberuntungan atau bahkan kesialan.
Kepercayaan terhadap angka ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi tetapi juga mencerminkan nilai-nilai filosofis yang mendalam.
Selama perayaan Imlek, angka sering digunakan sebagai simbol doa dan harapan untuk kebahagiaan, keberuntungan, dan kehidupan yang lebih baik.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Makanan Khas Imlek dan Makna Filosofis Dibaliknya
BACA JUGA:Mengapa Lampion Merah Selalu Hadir Saat Imlek? Inilah Alasannya!
Angka-angka yang melambangkan keberuntungan digunakan dalam berbagai aspek kehidupan selama Imlek, mulai dari pemberian angpao hingga dekorasi rumah.
Penggunaan angka dalam tradisi Tionghoa tidak hanya soal estetika tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan energi positif.
Angka 8 menjadi salah satu angka keberuntungan paling populer dalam budaya Tionghoa. Dalam bahasa Mandarin, angka 8 memiliki pengucapan yang mirip dengan kata “makmur.”
Angka ini sering digunakan dalam jumlah uang yang dimasukkan ke dalam angpao, jumlah hidangan yang disajikan di meja makan, atau bahkan dalam nomor telepon dan alamat rumah.
BACA JUGA:Sambut Imlek 2025 dengan Gaya Gen Z: Bukan Minta Angpo, tapi Isi Saldo DANA
Kepercayaan terhadap angka 8 mencerminkan harapan untuk kehidupan yang penuh kelimpahan dan kemakmuran.
Angka 6 juga memiliki makna positif, melambangkan kelancaran dan harmoni. Selama perayaan Imlek, angka ini sering ditemukan dalam promosi atau diskon yang ditawarkan oleh toko-toko.
Misalnya, banyak pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon hingga 66 persen selama periode Imlek sebagai simbol keberuntungan bagi pembeli dan penjual.