"Dukungan ketahanan pangan melalui pembangunan dan peresmian bendungan/waduk, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung sentra pangan termasuk Food Estate di Kalteng, Merauke Papua Selatan, NTT, dan lain lain," ujar Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, bahwa selain penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), saat ini Hutama Karya sedang menggarap sejumlah proyek yang berorientasi pada keberlanjutan.
Untuk mendukung ketahanan pangan terdapat sejumlah pembangunan Bendungan dan Jaringan Irigasi yang digarap Hutama Karya saat ini.
BACA JUGA:Menteri Hukum Lantik 11 Pimpinan Eselon I untuk Wujudkan Asta Cita Presiden-Wakil Presiden RI
Yakni, Bendungan Way Apu Paket 2 di Maluku dengan target selesai Triwulan III 2025, Bendungan Bulango Ulu Paket 1 di Gorontalo dan Bendungan Tiga Dihaji Paket 1 di Sumatera Selatan dengan target rampung akhir 2025.
Sementara untuk Irigasi, Hutama Karya sedang menargetkan penyelesaian Proyek Rehabilitasi Saluran Irigasi D.I Rentang/Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) Paket Loan Main System (LMS) 02 dan Loan Secondary System (LSS) 01.
Lingkup pekerjaan utama paket LMS 02 meliputi rehabilitasi saluran primer sepanjang 30,2 km dengan progress 98 persen, sedangkan untuk paket LSS 01 dengan lingkup pekerjaan utama modernisai saluran sekunder sepanjang 14,4 km telah mencapai progress 58 persen.
Masih untuk mendukung ketahanan pangan, sebelumnya Hutama Karya juga terlibat dalam proyek pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengah dengan menggarap bagian Jaringan Irigasi Rawa senilai 738 Miliar yang telah rampung pada awal Januari 2023 lalu.
BACA JUGA:Digaungkan Prabowo-Gibran, Ternyata Ini Arti Asta Cita dan 8 Misinya
"Jika rampung, sejumlah proyek ketahanan pangan yang dibangun Hutama Karya tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat mulai dari mengairi lebih dari 41 ribu hektar daerah irigasi bagi lahan pertanian wilayah timur dan barat Indonesia; mereduksi banjir, serta berpotensi sebagai penyedia energi terbarukan yang dapat menerangi hingga lebih dari 55.000 rumah di wilayah Maluku, Gorontalo, hingga Sumsel," ujar Adjib.
Sementara, kedua paket Irigasi Rentang yang berada di Kabupaten Indramayu nantinya bertujuan untuk mendukung peningkatan indeks penanaman padi, yang semula dua kali masa tanam dalam satu tahun menjadi tiga kali dalam satu tahun.
Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa selain ketahanan pangan, untuk mendukung wajib belajar 13 tahun melalui pembangunan dan renovasi sekolah/madrasah, Hutama Karya juga sedang mempercepat penyelesaian rehabilitasi enam sekolah, saat ini sudah mencapai progress 52,11 persen.
Adapun untuk Quick Wins pembangunan infrastruktur lainnya, Hutama Karya juga berperan aktif dalam membangun dan memperbaiki jalan daerah melalui Proyek Underpass Joglo di Solo yang telah rampung 100 persen dan segera dapat dilalui, Pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Papua Pegunungan dengan target rampung Desember 2026, serta Jalan Tol Semarang-Demak Paket 1A di Jawa Tengah dengan progress 57 persen.
BACA JUGA: Kapolri Nyatakan Komitmen Kawal Asta Cita untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045