“Dari sisi pendidikan itu tidak pas, dan ini sekolahnya (Bang Engran menunjuk kearah sekolah, red) dan itu disampingnya ada kantor kelurahan, disitu ada pusat informasi tentang bagaimana cara untuk bisa menerima PIP dan KIP,” sebutnya.
“Seharusnya sekolah yang dekat dengan kantor pemerintah dalam hal ini kantor lurah bisa kolaborasi. Kolaborasi membantu orang-orang susah,” sarannya.
BACA JUGA:Syarat Daftar SNBP 2025 Baik Bagi Sekolah Maupun Siswa, Ingat Jangan Sampai Salah Ya!
Kalau ada anak sudah nunggak SPP-nya sampai 3 bulan, makanya bisa dilaporkan ke orang tuanya dan diarahkan ortunya untuk ke Lurah setempat.
“Jadi kasihan si anak, kita merusak mentalitasnya sebab yang saya tahu diberita yang viral itu si anak jadi tak mau lagi masuk sekolah, karena dia malu, apalagi dia didudukan di semen dari tanggal 6,7 dan 8 itu,” ungkapnya.
Di kolom komentar tampak netizen ramai mengomentari video Bang Engran:
BACA JUGA:Banjir Dadakan di Muara Enim: Aktivitas Lumpuh, Ribuan Siswa Terjebak
“Bang jangan cuma melihat kondisi siswa atau murid bang. kadang juga orang tua males dateng ke sekolah utk urusan SPP ini. Gak mungkin sekolah tidak mengkomunikasikan masalah spp ini, coba liat dari sudut pandang guru bang. guru swasta digaji dari spp. sudah banyak guru swasta yg tidak digaji sampe 3 bulan,” urai @irhamuddintan.
Atas penjelasan @irhamuddintan ini @bang.engran.silalahi memberikan jawabannya: “Kalau mau belajar silahkan datang ke kantor saya. Sekolah Internasional Gratis guru bergaji UMR,” jawabnya.
“Guru itu tanggungjawab sekolah. makanya titik tekan saya itu kepada PENYELENGGARA SEKOLAH,” tegas @bang.engran.silalahi lagi.
“Makanya sekolah yang mewadahi. Mustahil orang tua tidak hadir jika sekolah sudah mewadahi persoalan. Saya 25 tahun mengelola sekolah swasta Unggul mulai dari yang mahal hingga saat yang gratis,” jelas @bang.engran.silalahi.
Atas penjelasan Bang Engran @irhamuddintan kembali menjawab kalau “birokrasi lurah buruk bang. aku tinggal deket sekolah tu,” jawabnya.