PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pihak keluarga korban kasus penganiyaan antar penghuni sel tahanan, sebut ada kejanggalan keterangan saksi petugas penjaga tahanan Rutan Pakjo Palembang sebelum korban Irohmin dinyatakan meninggal dunia.
Hal itu diterangkan tiga saudara kandung korban Irohmin, yang dihadirkan penuntut umum sebagai saksi dalam sidang pemeriksaan perkara yang digelar Kamis 9 Januari 2025.
Seperti dikatakan saksi Baina kakak kandung korban Irohmin, mengatakan dirinya dikabari oleh keluarga lainnya bahwa adiknya yang ditahan di rutan Pakjo sakit sehingga harus dilarikan ke rumah sakit Siti Khodijah Palembang.
"Adik saya itu baru dilakukan penahanan untuk mengikuti proses persidangan, namun dihubungi keluarga dalam keadaan sakit dan dibawa ke rumah sakit Siti Khodijah," ujar saksi Baina di persidangan.
BACA JUGA:Motif Pembunuhan Penghuni Sel Rutan Pakjo Palembang Jaksa Sebut Gegara Hilangnya Jarum Tato
BACA JUGA:Tahanan Rutan Pakjo Meninggal Dunia di Kamar Sel, Keluarga Curiga Temukan Luka di Leher
Ia merasakan kejanggalan, karena pada saat dilakukan penahanan kondisi adiknya tersebut dalam keadaan sehat-sehat saja dan tidak ada riwayat penyakit apapun tapi mengapa tiba-tiba dikatakan sakit dan harus dilarikan kerumah sakit.
Kecurigaan saksi Baina bertambah, sebab jika korban dalam keadaan saksi biasanya ada tim kesehatan dari pihak rutan yang terlebih dahulu memeriksa kondisi kesehatannya, tapi kenapa langsung dilarikan ke rumah sakit.
5 terdakwa kasus penganiayaan berujung maut di dalam rutan Pakjo Palembang kembali jalani sidang di PN Palembang--
"Kemana petugas kesehatan dari rutan, kok langsung dilarikan kerumah sakit terus bagaimana tanggung jawab dari petugas penjaga tahanan saat itu, kok tidak tahu ada penganiayaan yang menyebabkan adik saya itu meninggal," ungkap saksi Baina.
Diterangkannya, dalam kasus ini jelas ada unsur kelalaian dari petugas penjaga tahanan saat itu.
Apalagi, lanjut saksi Baina ia menduga kondisi adiknya sekarat dibawa berputar-putar dahulu oleh petugas rutan dengan ambulan sebelum diserahkan kepada pihak rumah sakit.
"Saya ada bukti rekaman CCTVnya bahwa mobil ambulan itu tiba dirumah sebelum dikabarkan dirawat dirumah sakit, jadi saya menduga adik saya itu sengaja dibawa berputar-putar dahulu," ungkapnya.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Ungkap Penyebab Kematian Tahanan Rutan Kelas I Palembang
BACA JUGA:Panjat Pagar Pakai Kain, 3 Tahanan Rutan Baturaja Kabur Jelang Pergantian Tahun, Diungkap Warganet