Setelah peluit panjang berbunyi, kericuhan pecah.
Pemain Barito Putera merasa kecewa dan marah karena insiden ini dianggap melanggar aturan dasar sepak bola.
Beberapa pemain PSM bahkan mengakui situasi ini kepada pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, atau yang akrab disapa coach RD.
Menurut coach RD, salah satu pemain PSM, Syahrul Lasinari, sempat mendatanginya dan berkata bahwa mereka menyadari ada 12 pemain di lapangan, tetapi wasit tidak menghentikan permainan dan meminta mereka untuk terus bermain.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyatakan bahwa pihaknya segera mengumpulkan fakta dan informasi terkait kejadian ini.
BACA JUGA:Tegas, Ini Sanksi Komdis PSSI Terhadap Sriwijaya FC dan Klub Lainnya
"Kami menghargai proses yang tengah berlangsung dan menegaskan bahwa keputusan yang diambil nantinya akan didasarkan pada peraturan dan regulasi yang berlaku di BRI Liga 1," ujar Ferry Paulus pada Senin.
Ia menambahkan, laporan lengkap dari kejadian ini akan diserahkan kepada Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk diproses lebih lanjut.
"Semua laporan akan dihimpun dan akan diputuskan Komdis berdasarkan fakta dan laporan yang ada serta berlandaskan Laws of The Game, Kode Disiplin, dan Regulasi," tambah Ferry.
Coach RD, yang juga mantan pelatih Timnas Indonesia, tidak menyembunyikan rasa kecewanya terhadap insiden ini.
Ia menyebut kejadian ini sebagai pelanggaran serius terhadap aturan sepak bola.
"Apabila seorang pemain yang tidak sah saat bermain dalam pertandingan resmi, maka timnya akan dijatuhi sanksi pemotongan tiga poin," jelasnya.
Menurut RD, pihak Barito Putera sudah menyampaikan protes langsung kepada wasit, tetapi tidak digubris.
Ia juga menegaskan bahwa timnya akan mengajukan surat resmi untuk menindaklanjuti insiden tersebut.
"Yang pasti, kejadian tadi real 12 pemain. Bahkan pemain PSM tadi datang ke saya menyampaikan, 'ya coach, kami tahu 12 pemain, tapi kami sudah sampaikan ke wasit, tapi wasit bilang play on.' Makanya kami terus bermain dengan 12 pemain," tambahnya.