Namun, keputusan berubah setelah wasit Axel Febrian Sinaga meninjau VAR dan memutuskan Ardi layak mendapat kartu merah. Karena aksi tanganya
BACA JUGA:Alamak, Dewa United ‘Cukur Habis’ Semen Padang 8 Gol Jadi Olok-olok di Media Sosial
BACA JUGA:Semen Padang FC, Musuh Bebuyutan Sriwijaya FC ini Daftarkan 7 Pemain Asingnya
Dengan bermain sepuluh pemain, Persebaya dipaksa bertahan menghadapi gempuran Semen Padang.
Kabau Sirah Menggempur, Bajul Ijo Persebaya Bertahan
Unggul jumlah pemain, Semen Padang tampil semakin agresif.
Pada menit ke-80, mereka menciptakan beberapa peluang berbahaya melalui kombinasi umpan silang dan tembakan jarak jauh.
Namun, pertahanan solid Persebaya yang dipimpin Slavko Damjanovic mampu menahan serangan bertubi-tubi dari lini depan Semen Padang.
Di menit ke-90, Persebaya hampir mencuri kemenangan melalui peluang emas dari Flavio Silva.
Berhadapan satu lawan satu dengan kiper Semen Padang, Teguh Amiruddin, Flavio berhasil melewati sang kiper.
Namun, penyelesaian akhirnya melambung jauh, membuang kesempatan emas untuk mencetak gol kemenangan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-0 tetap bertahan. Kedua tim harus puas berbagi poin.
Pelatih Semen Padang, menyebut bahwa hasil ini cukup adil mengingat timnya tampil maksimal meski gagal memanfaatkan keunggulan pemain.
"Kami punya banyak peluang, terutama di babak kedua. Tapi penyelesaian akhir masih menjadi catatan. Namun, satu poin melawan tim sekelas Persebaya adalah hasil yang patut kami syukuri," ujarnya
Sementara itu, pelatih Persebaya, Paul Munster, menyayangkan kartu merah yang didapatkan Ardi Idrus.
"Itu momen yang merugikan kami. Bermain dengan sepuluh pemain tentu tidak mudah, apalagi melawan tim yang tampil agresif seperti Semen Padang. Tapi saya apresiasi kerja keras para pemain," kata Munster.