"Sebagai lembaga pendidikan, kami berharap kasus ini dapat berjalan dengan baik, adil, dan transparan demi memberikan kepastian hukum," harapnya.
Taufiq juga ingin, kasus ini memenuhi rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami juga menegaskan komitmen kami untuk mendukung proses penyelidikan ini dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegasnya.
BACA JUGA:Dokter Koas Dipukul, FK Unsri Ambil Langkah-Langkah Hukum, dr Indra Nasution: Bukan Baku Hantam
BACA JUGA:Ilmuwan Top Dunia Prof Edy Herianto Majlan Sampaikan Kuliah Umum Teknologi Hidrogen di FMIPA Unsri
Dalam kesempatan tersebut, Taufiq meminta semua pihak untuk tetap menjaga ketenteraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
"Unsri terus berupaya memastikan bahwa seluruh civitas akademika dapat menjalani kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang aman, kondusif, dan saling menghargai," tuturnya.
Taufiq menyebut, bahwa pernyataan yang mereka sampaikan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap semua warga Unsri.
"Terkhusus mahasiswa Unsri yang kami cintai dan kami harapkan menjadi pemimpin masa depan yang berilmu dan beretika," pungkasnya.
BACA JUGA:Mahasiswi Unsri Ditipu Mantan Pacar Oknum Polisi, Rp10 Juta Raib, Modusnya Tak Disangka
Sayangnya, terkait status mahasiswi kedokteran bernama Lady Aurellia Pramesti, yang diduga jadi pemicu insiden pemukulan ini, pihak Unsri belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, orang tua Luthfi, korban pemukulan, dengan tegas menolak untuk berdamai dengan pihak pelaku dan tetap memproses hukum.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini pada kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," tegas Wahyu Hidayat ayah Lutfi.