Film Mary yang tayang di Netflix memang menjadi perbincangan hangat dan menuai banyak kontroversi serta kritik.
Salah satu kontroversi terbesar adalah pemilihan pemeran utama, khususnya Noa Cohen yang berperan sebagai Maria.
BACA JUGA:Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu: Konflik Batin dan Pilihan Hidup Jadi Bumbu Utama
Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan memilih aktris berkebangsaan Israel untuk memerankan tokoh yang secara historis diyakini berasal dari Palestina.
Hal ini dianggap sebagai bentuk penghapusan identitas Palestina dan tidak sensitif terhadap konteks sejarah yang kompleks di wilayah tersebut.
Film ini menghadirkan interpretasi ulang terhadap kisah Maria dan Yesus yang berbeda dengan kisah yang terdapat dalam kitab suci.
Beberapa adegan dan dialog dianggap terlalu dramatis atau bahkan menyimpang dari narasi tradisional.
BACA JUGA:Comeback Epik Hyun Bin di Film Harbin, Jadi Pejuang dengan Aksi Menegangkan di Film Harbin
BACA JUGA:Anak Medan Wajib Nonton! Film Komedi Action 'Negeri Para Ketua'
Hal ini memicu kritik dari kalangan agamawan dan penonton yang mengharapkan adaptasi yang lebih setia terhadap sumber aslinya.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa film ini terlalu menyederhanakan konteks sejarah dan budaya di mana kisah Maria dan Yesus berlangsung.
Film ini dianggap kurang mengeksplorasi aspek-aspek sosial, politik, dan agama yang kompleks pada masa itu.
Selain pemilihan pemeran, ada juga kritik terkait dengan representasi karakter dan budaya dalam film ini.
BACA JUGA:Film Horor Wanita Ahli Neraka: Definisi Jangan Salah Pilih Pasangan, Seumur Hidup Itu Lama
BACA JUGA:Unik! Film Presence Ciptakan Atmosfer Mencekam dari POV Hantu, Kapan Tayang?