Dituduh Sudah Terima Uang dari Paslon Pilkada, ART di Palembang Dianiaya Warga

Selasa 26-11-2024,11:04 WIB
Reporter : Reigan Riangga
Editor : Edward Desmamora

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dituduh sudah menerima uang dari Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), seorang asisten rumah tangga (ART) di Kota Palembang malah mendapatkan tindakan penganiayaan.

"Saya diminta uang, katanya saya sudah menerima uang dari Paslon karena terlapor (LN) menuduh saya sudah mengumpulkan Kartu Keluarga (KK)," ungkap Rusmini (25) saat melaporkan peristiwa penganiayaan yang dialaminya ke SPKT Polrestabes Palembang, Senin 25 November 2024 kemarin. 

Dijelaskan, kronologi peristiwa penganiayaan tersebut bermula saat Rusmini warga Jalan Belakang Perumahan Cempaka Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jabakaring Palembang pulang ke rumah. 

Kemudian, terlapor LN ini tiba-tiba datang ke kediamannya sekira pukul 09.30 WIB dan langsung marah-marah tidak jelas. 

BACA JUGA:KPU OKI Tegaskan Selama Masa Tenang Paslon Dilarang Kampanye Bentuk Apa Pun

BACA JUGA:Masa Tenang Pilkada di Sumsel APK Ditertibkan, Tindak Paslon Jika Ditemukan Kampanye di Medsos

Mendatangi rumah korban, terlapor meluapkan emosi dengan menunjuk muka korban sembari berkata kasar. 

"Saya baru pulang. Tiba-tiba dia (LN) datang dan marah-marah ke saya menuduh saya yang tidak jelas," ujarnya.

Saat di kediamannya, terlapor mencengkram serta menjambak rambut serta mencekik leher korban. 

Sehingga akibat peristiwa itu, korban mengalami luka lebam pada bagian tangan serta leher korban.

BACA JUGA:Penambahan Masa Pendukung Paslon Pilkada OKI, Personel Pengamanan Debat Publik Kedua Ikut Ditambah

BACA JUGA:Gegara 2 Hal Ini, Bikin Paslon Bupati Kabupaten Muba dan OKU Meradang, Putuskan WO saat Debat

"Saya tidak terima pak. Dengan laporan saya ini saya harap pelaku bisa ditangkap," katanya. 

Sementara, PS KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri membenarkan adanya laporan korban terkait laporan penganiayaan.

"Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," katanya.

Kategori :