Ia menambahkan, pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi risiko bencana.
Salah satu langkah penting adalah memastikan kesiapan sarana dan prasarana kebencanaan, seperti alat deteksi banjir dan sistem evakuasi masyarakat.
Imbauan kepada Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.
Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG, yang menyediakan data 24 jam mengenai prakiraan cuaca, gempa bumi, dan kondisi iklim lainnya.
“Masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan peringatan dini yang kami sampaikan. Jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi, segera cari tempat yang aman. Jangan berlindung di bawah pohon atau dekat papan reklame,” tutur Dwikorita.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan menjaga lingkungan dengan membersihkan saluran air untuk mencegah banjir.
Warga yang tinggal di daerah rawan longsor diimbau untuk memperhatikan pergerakan tanah yang mencurigakan dan segera melapor kepada pihak berwenang jika terjadi tanda-tanda bahaya.
Kolaborasi untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem
BMKG menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru.
Pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan BMKG dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
“Kami berharap langkah-langkah antisipatif yang komprehensif dapat meminimalkan dampak bencana. Mari bersama-sama menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkas Dwikorita.
Sumber Informasi Resmi BMKG, Instagram: @infoBMKG, X (Twitter): @infoBMKG
Facebook: InfoBMKG,YouTube: infoBMKG, TikTok: infoBMKG
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Call Center BMKG di nomor 021-196 atau mengakses situs resmi BMKG.
Jangan lupa untuk terus memantau informasi cuaca selama libur Natal dan Tahun Baru demi keamanan bersama.