BACA JUGA:Hasil Survei Terbaru Pasca Debat Perdana Calon Gubernur Sumsel 2024, Siapa Paling Unggul?
"Ada anak 11 tahun yang menghidupi tiga adiknya yang masih balita terpaksa berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Muhammad Rafi anak 14 tahun yang saya kenal seorang penghafal Al-Quran 30 juz hampir putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah. Bahkan, Almarhum bapaknya yang pernah pingsan karena kelaparan di atas becak yang didayunya ketika mencari nafkah," jelas Ratu Dewa.
Mereka adalah segelintir dari individu yang ia temui. Mengharapkan keadilan yang benar-benar nyata dan sampai detik ini pun mereka memberikan harapan itu sepenuhnya kepada dirinya.
"Masih banyak lagi, ratusan bahkan ribuan dengan total 173.59 masyarakat yang mungkin mengalami hal yang sama baik dari pendidikan maupun kesehatan. Dimasa jabatan saya kurang dari sembilan bulan di Kota Palembang. Pemerintah menaikkan angka 103,7 persen. Artinya seluruh penduduk dengan asuransi kesehatan bukti nyata salah satu program dari kami Palembang sehat mulai dari makanan bergizi untuk anak-anak," jelasnya.
Fasilitas operasional untuk posyandu yang layak pelayanan Puskesmas 24 jam akan disediakan untuk menjamin kesehatan warga Palembang nantinya tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, tidak ada lagi masyarakat yang meninggal karena kelaparan tidak ada lagi sekaligus 16,5 persen masyarakat kekurangan air bersih bahkan tidak ada lagi kesenjangan sosial bagi teman-teman disabilitas.
BACA JUGA:Seru! Debat Publik Paslon OKI Digelar Malam Ini di Palembang, Siapakah yang Unggul?
BACA JUGA:Begini Imbauan Polisi kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati OKI Saat Debat Publik di Palembang
"Dan keluhan masyarakat lainnya karena kami akan menjamin semuanya, kami akan tegaskan tidak ada lagi yang namanya sekolah buku belajar makanan yang bergizi akan kita berikan gratis untuk anak-anak generasi kita ke depan.
Setiap berjabat tangan dengan warga setiap pelukan yang diberikan oleh anak-anak yang kami temui membawa pesan pesan yang mereka sampaikan ini menjadi penguat bagi kami sampai di titik sekarang ini ketika amanah ini diberikan ketulusan pengabdian dan keseluruhan akan menjadi pegangan kami, tugas pejabat adalah pelayan untuk masyarakat," jelasnya.
Paslon 3 Yudha - Bahar menyampaikan visi misi dan program kerjanya dengan menyoroti adanya korban jiwa akibat banjir Palembang hari Senin kemarin.
"Mari kita berdoa agar keluarga korban insya Allah diberi kekuatan dan ketabahan kami juga secara khusus berterima kasih kepada Basarnas dinas terkait Kota Palembang yang turut bekerja keras dalam upaya pencarian korban anak yang terseret harus banjir di Sukarami dan Alang-alang lebar. mudah-mudahan korban yang belum ditemukan bisa segera ditemukan," ujarnya.
Menurut dia, bencana banjir Senin 18 November 2024 kemarin yang menelan korban jiwa anak-anak, karena pengelolaan tata ruang dan wilayah perkotaan yang serampahan ini harus segera diselesaikan.
Karena tidak ada yang setara dengan nyawa manusia. Banjir adalah salah satu contoh masalah yang hingga kini belum selesai di Kota Palembang ini adalah masalah integritas dan kompetensi dari pemerintah, perizinan bangunan di atas lahan yang tidak sesuai, bahkan Kota Palembang hingga saat ini juga tidak memiliki rencana untuk ketahanan banjir.
Sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan secara komprehensif menangani banjir di Kota Palembang.