Menyiapkan diri dengan barang-barang darurat seperti obat-obatan, makanan, dan pakaian jika sewaktu-waktu harus evakuasi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa fenomena cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari anomali iklim yang terjadi akibat pemanasan global dan siklus alam yang sedang berlangsung.
“Saat ini, Indonesia sedang mengalami fase musim penghujan yang lebih intens dari biasanya. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada,” tegasnya.
Peringatan untuk Nelayan dan Sektor Penerbangan
Selain masyarakat umum, peringatan juga dikeluarkan untuk para nelayan dan pelaku industri penerbangan.
Gelombang laut yang tinggi dan angin kencang di sejumlah perairan, seperti di perairan barat Sumatera, selatan Jawa, hingga perairan Papua Barat, dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan penerbangan.
BMKG merekomendasikan kepada otoritas bandara dan pelabuhan untuk selalu memantau informasi terbaru terkait kondisi cuaca sebelum memberikan izin berlayar atau terbang.
BACA JUGA:Hujan dan Angin Kencang Menghantam Kota Palembang Membuat 2 Pohon Tumbang di Jalan Tanjung Siapi-api
Tingkatkan Kewaspadaan dan Selalu Pantau Informasi dari BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat terus memantau informasi terbaru melalui kanal resmi seperti aplikasi BMKG, media sosial, atau situs web BMKG untuk mendapatkan pembaruan terkait kondisi cuaca.
Peringatan dini ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melakukan persiapan dan mengurangi risiko kerugian yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.
“Keselamatan adalah yang utama. Jangan anggap remeh peringatan dini ini. Bersiaplah agar kita semua dapat melewati cuaca ekstrem ini dengan aman,” pungkas Dwikorita.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada, dan siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi membahayakan keselamatan.