MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Dalam upaya menjaga keberlangsungan ekosistem Sungai Enim, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan menggelar kegiatan penanaman pohon dan penebaran benih ikan di bantaran Sungai Enim.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 15 November 2024, dan menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Muara Enim yang ke-78.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten Administrasi Umum Pemkab Muara Enim, Syarpuddin SSos MSi.
Dalam kesempatan tersebut, selain Syarpuddin, turut hadir sejumlah unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), camat dari berbagai kecamatan, serta para kepala perangkat daerah yang berperan penting dalam kelancaran kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Optimis Bank Sumsel Babel Dukung Peningkatan Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Tegaskan Pentingnya Perusahaan Penuhi Capaian Realisasi CSR
Acara ini juga dihadiri oleh masyarakat sekitar yang antusias mendukung upaya pemulihan ekosistem sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang.
Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah kegiatan susur sungai menggunakan perahu karet yang dimulai dari Jembatan Kuning di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, dan berakhir di Jembatan Enim III yang berada di Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim.
Dalam kegiatan susur sungai ini, para peserta tidak hanya menyusuri aliran sungai tetapi juga turut membersihkan sampah yang mencemari sepanjang bantaran sungai. Hal ini menjadi langkah nyata dalam mengurangi polusi dan merestorasi lingkungan sekitar Sungai Enim.
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Syarpuddin mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Sungai Enim yang mengalami penurunan fungsi akibat aktivitas manusia.
BACA JUGA:Henky Putrawan Tekankan Efisiensi Anggaran dan Ketahanan Pangan untuk Cegah Stunting di Muara Enim
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Berkomitmen Tingkatkan Kompetensi Guru untuk Wujudkan SDM Unggul
Menurutnya, berbagai faktor seperti alih fungsi lahan untuk kegiatan pertambangan, perkebunan, pertanian, dan industri di hulu serta bantaran sungai telah mengakibatkan kerusakan pada ekosistem sungai.
Dampaknya tidak hanya terasa pada lingkungan sekitar, tetapi juga pada kualitas air yang semakin menurun dan mengancam kesehatan masyarakat yang bergantung pada air Sungai Enim untuk kebutuhan sehari-hari.
“Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai aktivitas di sepanjang sungai, terutama di bagian hulu, telah menyebabkan longsor di bantaran sungai, peningkatan jumlah sampah, dan kerusakan kualitas air sungai. Hal ini tentu berpengaruh pada biota sungai serta kesehatan masyarakat yang mengandalkan Sungai Enim sebagai sumber air,” ungkap Syarpuddin dalam sambutannya.