“Duitnya habis buat judi atau apa bang?,” tanya wartawan lagi.
AT mengatakan uang itu digunakan untuk melaksanakan kegiatan lainnya\, yaitu studi tur di tingkat SMA yang juga terpakai dananya.
BACA JUGA:KKLP Dorong Pelajar Palembang Ikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
BACA JUGA:BRI Peduli, Program Bantu Pendidikan yang Menyentuh Ribuan Mahasiswa dan Sekolah di Indonesia
Akibat perbuatan AT, sebanyak 106 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) gagal KKL.
Padahal rencananya KKL akan berlangsung 10 hari di beberapa kota, yaitu Bandung, Yogyakarta dan Bali.
Para mahasiswa tersebut dijadwalkan akan berangkat pada Selasa 29 Oktober 2024, jelas Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M. Hendrik Apriliyanto.
Semua rencana gagal total karena bus yang dijanjikan AT ternyata belum dibayar.
BACA JUGA:KKLP Dorong Pelajar Palembang Ikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
BACA JUGA:BRI Peduli, Program Bantu Pendidikan yang Menyentuh Ribuan Mahasiswa dan Sekolah di Indonesia
Bus yang dijanjikan tak ada yang datang. Rupanya pembayaran ke pihak bus hanya dibayar sebagian.
Begitu juga dengan tempat menginap di 3 kota, hotel di lokasi tujuan hanya dibayar 10 persen.
Padahal mahasiswa sudah lunas membayar, Rp4,5 juta per orang, sehingga dana total mencapai Rp400 juta.
BACA JUGA:KKLP Dorong Pelajar Palembang Ikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
BACA JUGA:BRI Peduli, Program Bantu Pendidikan yang Menyentuh Ribuan Mahasiswa dan Sekolah di Indonesia
AT ini adalah pihak ketiga yang dipercaya mahasiswa mengelola kegiatan KKL.