Program-program ini, menurut Ronald, merupakan bagian dari usaha menyeluruh untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat sebagai individu yang mandiri dan produktif.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Tingkatkan Efisiensi Anggaran 2025 Lewat Supervisi di Kanwil Kemenkumham Sumsel
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Siapkan Langkah Strategis dalam Rakor Penerimaan dan Pemeriksaan Kesehatan Paslon
Ronald menekankan pentingnya pembinaan yang komprehensif dan berkelanjutan agar setelah bebas, mereka dapat menghadapi tantangan hidup dengan keterampilan yang memadai.
Program pelatihan pangkas rambut ini, contohnya, telah menarik minat banyak warga binaan, yang menganggapnya sebagai kesempatan emas untuk belajar keterampilan baru.
Beberapa warga binaan mengaku merasa lebih optimis dan memiliki harapan untuk menjalani hidup lebih baik dengan bekal yang mereka dapatkan di Lapas.
Lapas Narkotika Muara Beliti telah menyediakan fasilitas lengkap untuk menunjang pembelajaran pangkas rambut.
Peralatan seperti gunting, alat cukur listrik, sisir, hingga kursi khusus telah disediakan. Fasilitas yang memadai ini membuat warga binaan lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Dalam beberapa bulan terakhir, program ini telah menunjukkan hasil yang positif dengan banyaknya warga binaan yang mampu memangkas rambut dengan hasil yang rapi dan berkualitas.
Ronald juga mengungkapkan bahwa ke depan, pihak Lapas berencana mengembangkan program serupa di bidang lain, yang diharapkan dapat memperluas keterampilan yang bisa dikuasai oleh warga binaan. Tujuannya agar setiap warga binaan memiliki lebih banyak pilihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
“Kami berharap agar setelah bebas nanti, warga binaan tidak hanya mampu bekerja, tetapi juga dapat membuka peluang kerja bagi orang lain di lingkungan mereka,” katanya.
BACA JUGA:Semarak Meriahkan HUT RI dan HUT Pengayoman Ke-79, Lapas Muara Beliti Gelar Kegiatan PORSENAP
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Berikan Peralatan Mandi Gratis untuk WBP
Program pelatihan pangkas rambut ini, selain memberikan keterampilan praktis, juga mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan.