Tak hanya itu, Herman Deru juga menerangkan terkait pengelolaan pelabuhan, status dermaga internasional membuat Pemda tak bisa menjadi operator.
BACA JUGA:Debat Kandidat Jadi Etalase, Pusat Bisnis Ala Black Pink, RDPS Soroti Sanitasi, Yudha-Bahar Era Baru
"Minimal, ASDP yang harus mengelola pelabuhan internasional. Sehingga kita tak bisa semena-mena membangun" beber Herman Deru.
Sementara itu, merespon pernyataan itu Paslon nomor urut 2, Eddy Santana Putra mengungkapkan, saat dirinya di DPR RI sudah berjuang agar APBN bisa turun dalam pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.
Eddy mengatakan, pada APBN TA 2022 sudah dianggarkan ratusan miliar untuk merealisasikan Tanjung Carat.
Termasuk pembangunan akses jalan dari Simpang Sungsang ke Pelabuhan Tanjung Carat puluhan miliar rupiah.
BACA JUGA:Debat Publik Pertama, Paslon Pilkada Palembang Datang Sesuai Nomor Urut, Black Datang Pink Duluan
"Saya sudah berjuang untuk penganggaran Tanjung Carat di DPR RI. Pada 2022 sudah dianggarkan ratusan miliar, termasuk untuk pembangunan jalan dari Simpang Sungsang ke pelabuhan 6-7 Km dianggarkan juga Rp 60 miliar," tegas Eddy.
"Tapi, saat saya tanya lagi pada 2022 itu, katanya (anggaran) sudah hilang. Itu bisa dilihat di Youyube TV Parlemen," tambah Eddy.
Bahkan sambung Eddy, pemerintah yang seharusnya membangun pelabuhan di Sumsel, justru mengalihkan pembangunannya ke Kalimantan Barat.
Tentu, hal tersebut sangat disayangkan, mengingat potensi ekonomi, sumber daya alam dan logistiknya masih di bawah Sumsel.
"Saya heran juga, saya berjuang habis-habisan tapi kita kalah dengan Kalbar yang sudah memiliki pelabuhan besar sekali," ucap Eddy disambut gemuruh ratusan pendukung diluar Hotel Novotel Palembang.