JAKARTA, SUMEKS.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Fokus ini diwujudkan BRI dengan mendukung berbagai sektor, termasuk sektor pertanian.
Salah satu inisiatif terbaru adalah pemberdayaan klaster durian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang bertujuan mengangkat potensi lokal serta meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Durian lokal dari Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, telah menarik perhatian karena kualitasnya yang unggul. Ahmad Baehaqi, Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang, menjelaskan bahwa sejak tahun 2020, durian-durian lokal tersebut mulai disilangkan dengan varietas premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan jenis unggul lainnya.
"Upaya persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan," ujarnya saat mengikuti Bazaar UMKM BRILian di Kantor Pusat BRI pada Jumat, 18 Oktober 2024.
BACA JUGA:Anggota Polres Lahat Rasakan Kemudahan Transaksi Melalui Sistem Payroll Bank BRI
BACA JUGA:Kenali Sabrina BRI, Solusi Cerdas untuk Semua Kebutuhan Perbankan Anda
Persilangan ini diharapkan menjadikan durian dari Desa Lemahabang mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional. Dengan kualitas rasa dan tekstur yang unggul, durian ini semakin diminati oleh konsumen, dan hasilnya berkontribusi signifikan terhadap pendapatan petani setempat.
Saat ini, Klaster Durian Lemahabang yang memiliki sekitar 70 anggota petani durian mampu memanen hingga tiga kali dalam setahun. Setiap kali panen, produksi bisa mencapai lima ton, dengan distribusi yang meluas hingga 7.000 buah per hari.
"Harga durian per kilogram kami tetapkan di angka Rp50.000," ungkap Baehaqi. Dengan pasar yang sudah merambah ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Banyuwangi, durian asal Lemahabang kini semakin populer.
Kesuksesan Klaster Durian Lemahabang juga tak lepas dari dukungan permodalan BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Baehaqi menceritakan bagaimana ia memanfaatkan modal awal dari KUR BRI untuk menyewa lahan dan membeli bibit berkualitas.
BACA JUGA:Kualitas BRI Liga 1 Musim 2024/2025 Meningkat Berkat Penggunaan VAR
BACA JUGA:Lagi Ajukan KUR di Bank BRI? Berikut Panduan Agar Pinjaman Bisa Cair
“Alhamdulillah, saat ini saya sudah memiliki lahan sendiri seluas 5 hektar,” jelasnya. Modal KUR ini menjadi langkah awal yang memungkinkan para petani untuk memulai bisnis mereka dan perlahan-lahan memperluas skala usaha.
Selain modal, BRI juga memberi kesempatan bagi pelaku UMKM seperti Baehaqi untuk berpartisipasi dalam berbagai acara bazar UMKM. Kesempatan ini terbukti sangat membantu dalam memperkenalkan produk mereka kepada konsumen yang lebih luas.
“Terbaru, saya ikut Bazaar UMKM di Kantor Pusat BRI. Sebanyak 400 butir durian dengan berat sekitar 800 kilogram cepat habis, hanya dalam tiga jam sudah ludes terjual,” kenangnya.