Siap-siap! Jayabaya Sebut Indonesia Akan Alami Bencana Dahsyat Usai IKN Jadi Ibu Kota, Puncaknya 2025?

Jumat 18-10-2024,18:53 WIB
Reporter : Edi Handoko
Editor : Edi Handoko

Kendati demikian, semua itu belum bisa dipastikan dan tak disebutkan secara rinci mengenai bencana apa saja yang terjadi jika ibu kota Indonesia baru dipindahkan ke IKN.

Sebelumnya, Jayabaya diyakini sebagai penganut Agama Islam taat dan memiliki karomah.

Batu nisan Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Gresik yang berasal dari tahun 1082 Masehi, merupakan satu bukti kedekatan Jayabaya dengan Islam.

Sejarawan senior, Profesor Dr Hamka juga mencatat adanya hubungan antara penguasa Jawa dengan dunia Islam pada masa kerajaan.

BACA JUGA:Jakarta dan IKN Tak Bisa Jadi Twin Cities, Ini Alasannya Berdasarkan UU

BACA JUGA:Mulai Kapan Istana Kepresidenan IKN Dikelola Setneg? Simak Selengkapnya!

Diantaranya seperti duta dari Raja Arab yang mengunjungi Ratu Shima dari Kalingga, dan lainnya.

Salah satu aspek paling menarik dari ramalan Jayabaya adalah prediksinya tentang zaman Kalabendu dan Kalasuba.

Zaman Kalabendu digambarkan sebagai masa penuh kekacauan dan ketidakadilan, di mana hukum dan moralitas hancur.

Namun, setelah masa sulit ini, akan muncul zaman Kalasuba, yang penuh dengan kebaikan dan keadilan.

BACA JUGA:Istana Negara dan Rumah Sakit di IKN Diresmikan, Apakah ASN Segera Menyusul?

BACA JUGA:Rumah Sakit Pertama di IKN Diresmikan Jokowi, Siap Layani Pasien!

Kemudian zaman itu juga dipimpin seorang pemimpin suci yang sering diidentifikasi sebagai Imam Mahdi.

Prediksi tentang Imam Mahdi ini menunjukkan adanya pengaruh kuat dari ajaran Islam dalam ramalan Jayabaya.

Hal ini tidak hanya menguatkan posisi Islam dalam budaya Jawa, tetapi juga menunjukkan betapa mendalamnya keislaman Prabu Jayabaya.

Dalam serat Praniti Wakya, Jayabaya digambarkan sebagai seorang Muslim yang setia, bahkan mendekati praktek ajaran Nabi Muhammad.

Kategori :