SUMEKS.CO - Tak banyak yang tahu, ternyata tokoh yang sangat disegani masyarakat Jawa dengan berbagai ramalannya, yaitu Jayabaya diyakini sebagai penganut Agama Islam taat dan Wali Allah dengan banyak karomah.
Ramalan Jayabaya masih sering dirujuk oleh masyarakat Indonesia, termasuk kalangan elit politik dan spiritual.
Keakuratan dan kedalaman spiritual dari ramalannya membuat Jayabaya sangat disegani oleh masyarakat Jawa hingga sekarang.
Dilansir dari berbagai sumber, Batu nisan Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Gresik yang berasal dari tahun 1082 Masehi, merupakan satu bukti kedekatan Jayabaya dengan Islam.
Sejarawan senior, Profesor Dr Hamka juga mencatat adanya hubungan antara penguasa Jawa dengan dunia Islam pada masa kerajaan.
Diantaranya seperti duta dari Raja Arab yang mengunjungi Ratu Shima dari Kalingga, dan lainnya.
Salah satu aspek paling menarik dari ramalan Jayabaya adalah prediksinya tentang zaman Kalabendu dan Kalasuba.
Zaman Kalabendu digambarkan sebagai masa penuh kekacauan dan ketidakadilan, di mana hukum dan moralitas hancur.
BACA JUGA:10 Ramalan Jayabaya Terbukti Telah Terjadi di Indonesia, Cek Satu Persatu Ramalannya di Sini
Namun, setelah masa sulit ini, akan muncul zaman Kalasuba, yang penuh dengan kebaikan dan keadilan.
Kemudian zaman itu juga dipimpin seorang pemimpin suci yang sering diidentifikasi sebagai Imam Mahdi.
Prediksi tentang Imam Mahdi ini menunjukkan adanya pengaruh kuat dari ajaran Islam dalam ramalan Jayabaya.