PANGKALPINANG, SUMEKS.CO – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung, Harun Sulianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang.
Acara peresmian Pesantren Al-Istiqomah dan peluncuran program “Masuk Napi, Keluar Santri” berlangsung pada Senin, 14 Oktober 2024.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam pembinaan rohani warga binaan di Lapas Pangkalpinang.
Dalam sambutannya, Kakanwil Harun Sulianto menekankan komitmen Lapas Pangkalpinang dalam menjalankan pembinaan terhadap para narapidana.
Ia menyampaikan harapannya bahwa Pesantren Al-Istiqomah akan menjadi wadah yang penting bagi warga binaan untuk memperdalam agama dan meningkatkan kualitas spiritual mereka.
“Program ‘Masuk Napi, Keluar Santri’ ini merupakan sarana yang strategis bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan menjadi anggota masyarakat yang berguna setelah mereka menyelesaikan masa hukuman,” ungkap Harun.
Dengan adanya program ini, Harun Sulianto berharap dapat meningkatkan kualitas pembinaan sumber daya manusia di Lapas Pangkalpinang.
Ia menggarisbawahi pentingnya transformasi spiritual bagi warga binaan, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal agama yang kuat dan sikap yang lebih baik.
BACA JUGA:Kemenkumham Babel Salurkan 242 Bantuan Hukum Gratis bagi Warga Miskin di Bangka Belitung
“Ini adalah momen penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan sumber daya manusia di Lapas,” kata Harun.
Harun juga mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada berbagai pihak yang turut mendukung terwujudnya Pesantren Al-Istiqomah.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkot Pangkalpinang, aparat penegak hukum, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Babel, serta Baznas dan pesantren mitra kerja Lapas yang telah berkontribusi,” tuturnya.