Dari informasi lainnya disebutkan, pihak sekolah telah menyelesaikan kasus tersebut dan para orang tua akhirnya memindahkan anak-anak mereka dari sekolah asal.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banjar, Liana Penny, meminta netizen agar bijak dalam menanggapi video beredar.
--
"Harapan kami, netizen bijak dalam berkomentar dan tidak perlu dicari-cari identitasnya. Ini demi menjaga kesehatan mental dan masa depan yang bersangkutan," ucap Kepala Dispendik dikutip dari berbagai sumber.
Liana menjelaskan, kejadiannya dilakukan di luar jam sekolah dan sudah lama. Masalahnya pun sudah diselesaikan secara baik-baik bersama orang tua masing-masing siswa pada bulan lalu.
"Pihak sekolah kala itu memanggil orangtunya dan diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tuanya mengambil langkah memindahkan anak tersebut demi menghindari bullying dan tetap mendapat pendidikan dengan lancar," papar Liana.
Liana menuturkan, pelajar apalagi masih di bawah umur merupakan tanggung jawab bersama, yakni sekolah, orangtua, dan masyarakat.
Di sisi lain, kata Liana, pihak sekolah juga tidak dapat mengawasi para siswanya ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah
Sementara itu, Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Nirmala Ika menekankan pendidikan seks agar terhindar dari kecanduan aktivitas seks bebas.
"Pendidikan seks itu mengajarkan untuk memahami dirinya sendiri, memahami dorongan-dorongan itu dan bagaimana akhirnya mereka bisa menyalurkan dorongan-dorongan itu secara lebih sehat," ujar Nirmala.
Menurut Nirmala, kurangnya pendidikan atau pemahaman seks bisa menjadi salah satu faktor seseorang melakukan eksplorasi aktivitas seksual yang tidak sehat.
Sayangnya, sebagian orang masih merasa ketakutan atau tertutup terhadap pendidikan seks.