Dalam pembinaan yang dilakukan Inspektorat, banyak ditemukan kesalahan administratif, terutama di tingkat desa. Menurut Ibnu Hardi, banyak kepala desa yang memerlukan pelatihan tambahan terkait tata kelola administrasi agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
BACA JUGA:Tindak Lanjuti Dumas Banpol, Polres Ogan Ilir Bongkar Gudang Diduga Tempat Pengolahan BBM Ilegal
BACA JUGA:Tim Humas Polda Sumsel Lakukan Monitoring Pemberitaan ke Humas Polres Ogan Ilir
"Di tingkat desa, kami sering menemukan kekurangan dalam administrasi yang perlu diperbaiki. Untuk itu, saya sarankan agar para kepala desa menjalani pelatihan teknis (Bimbingan Teknis/Bimtek) yang lebih intensif agar pemahaman mereka mengenai pengelolaan administrasi desa meningkat. Dengan demikian, ke depan kita bisa mengurangi temuan yang serupa," tambahnya.
Prestasi yang telah dicapai oleh Pemkab Ogan Ilir ini menjadi contoh nyata upaya serius pemerintah dalam menjaga dan mengelola anggaran negara dengan baik. Pengembalian dana yang berhasil dikumpulkan oleh Inspektorat tentunya akan sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah.
Ibnu Hardi juga menyampaikan harapannya agar semua pihak di Pemkab Ogan Ilir dapat terus bekerja sama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Kepemimpinan Bupati Panca Wijaya Akbar dan Wakil Bupati H. Ardani selama tiga tahun terakhir ini telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap pemberantasan praktik korupsi dan pemborosan anggaran.
BACA JUGA:Jelang Debat Publik Pertama Pilkada Serentak 2024, Polres Ogan Ilir Lakukan Cooling System
Di tangan dingin Ibnu Hardi, Inspektorat Ogan Ilir telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik, memberikan dampak positif bagi masyarakat Ogan Ilir.
Dengan upaya yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah daerah, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih transparan dan bebas dari penyimpangan.