MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Dalam rangka percepatan penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC), Pemerintah Kabupaten Musi Rawas mengadakan Pertemuan Validasi Data Program TBC Tahun 2024.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Bina Praja ini dihadiri oleh seluruh pemegang program TBC di Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Klinik dari Polres, serta perwakilan dari Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti yang diwakili oleh Petugas Klinik Murniati.
Kegiatan ini juga berfungsi sebagai monitoring dan evaluasi program TBC yang telah dilaksanakan oleh semua pihak di wilayah Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Kesehatan Warga Binaan Terjamin, Lapas Muara Beliti Bagikan Perlengkapan Mandi
BACA JUGA:Jaga Kebugaran dan Kekompakan, Kalapas Muara Beliti Ajak Petugas Rutin Main Tenis
Selaku narasumber dalam pertemuan ini, Ns. Iwan Joko Sulistiyo, Kepala Seksi P2M dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, memberikan penjelasan mendalam mengenai tujuan dan pentingnya validasi data dalam pengendalian penyakit TBC.
Pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan semua kasus TBC yang ditemukan sepanjang tahun 2024 serta melakukan evaluasi terhadap kinerja pengelola program TB dan capaian target hingga Triwulan III tahun 2024.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kesehatan Musi Rawas, Edwar Zuliyar, secara langsung membuka kegiatan ini dan menjelaskan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Kabupaten Musi Rawas.
Edwar menekankan pentingnya pencapaian target penemuan, pengobatan, dan investigasi kontak agar dapat dicapai dengan segera melalui kerjasama lintas sektor.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Tingkatkan Efisiensi Anggaran 2025 Lewat Supervisi di Kanwil Kemenkumham Sumsel
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Siapkan Langkah Strategis dalam Rakor Penerimaan dan Pemeriksaan Kesehatan Paslon
"Kami perlu bekerja sama secara sinergis untuk memastikan bahwa setiap kasus TBC terdeteksi dan ditangani dengan cepat," ujarnya.
Dalam pertemuan ini, peserta diajak untuk bersama-sama mengevaluasi dan memverifikasi data tuberkulosis yang diinput ke dalam Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).
Proses ini penting untuk memastikan bahwa seluruh data yang ada akurat, valid, dan terkelola dengan baik. Dengan data yang valid, proses analisis akan berjalan lebih optimal, memudahkan pihak terkait dalam menyusun strategi dan pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya pencegahan dan pengendalian tuberkulosis.
Ns. Iwan Joko Sulistiyo menambahkan, "Data yang akurat sangat penting dalam perencanaan program kesehatan. Tanpa data yang baik, sulit bagi kita untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi yang efektif."