SUMEKS.CO - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mengintensifkan program optimalisasi penyerapan pupuk bersubsidi dengan menargetkan komoditas strategis, salah satunya singkong.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Peningkatan Produktivitas Singkong dan Kebijakan Dukungan Pupuk Bersubsidi untuk Petani” yang diadakan di Kota Palembang pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Tri Wahyudi menggarisbawahi bahwa, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, terdapat sembilan komoditas prioritas yang layak mendapatkan pupuk bersubsidi.
Komoditas tersebut meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
BACA JUGA:Transformasi Energi, Pusri Palembang Latih SMK Sumsel Ubah Sepeda Motor BBM Jadi Listrik
BACA JUGA:Resto Apung SESERA Binaan PT Pusri Palembang Raih Sertifikasi Halal, Tingkatkan Kepercayaan Konsumen
Meskipun singkong belum termasuk dalam daftar tersebut, Pupuk Indonesia melihat potensi strategis singkong sebagai komoditas pangan penting yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional.
Pada awal tahun 2024, pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Menurut Tri Wahyudi, peningkatan alokasi ini membutuhkan upaya optimalisasi serapan yang lebih baik.
"Optimalisasi serapan pupuk bersubsidi dapat dicapai dengan mengidentifikasi komoditas-komoditas daerah yang berpotensi mendapatkan pupuk bersubsidi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa singkong dapat dipandang sebagai komoditas pangan alternatif, berkat kandungan karbohidratnya yang setara dengan beras, sehingga layak diperhitungkan dalam kebijakan pupuk bersubsidi.
BACA JUGA:Pusri Raih Penghargaan di SKK Migas Award 2024 sebagai The Best Domestic Gas Buyer
BACA JUGA:Tuan Rumah PIQI 2024, Pusri Raih Gelar Grand Champion
Indonesia merupakan produsen singkong terbesar kelima di dunia, dengan total produksi mencapai 18,3 juta ton pada 2020.
Sekitar 97 persen dari produksi singkong nasional digunakan untuk kebutuhan pangan, menjadikannya komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Tri Wahyudi menegaskan bahwa singkong memiliki peran penting dalam menyokong ketahanan pangan nasional, dan karenanya, peningkatan produktivitas singkong harus diperhatikan.