Nama 151 Produk Bersertifikasi Halal Bermasalah, MUI, BPJH dan Komite Fatwa Sepakat Cari Evalusasi

Rabu 09-10-2024,18:33 WIB
Reporter : Indra Rikardo
Editor : Indra Rikardo

Mengenai mekanisme perbaikan penamaan produk tersebut, telah didiskusikan adanya jalan afirmatif untuk melakukan proses perbaikan untuk kepentingan penyesuaian dengan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan dan juga standar fatwa yang menjadi acuan di dalam proses penetapan fatwa halal. 

BACA JUGA:Hakim Tuntut Kenaikan Gaji, Begini Tanggapan Tegas Presiden Jokowi

BACA JUGA:Fakta Unik, Masinis Gadungan Tampil PeDe di Podcast Punya Segudang Pengalaman Horor dan Ilmu Basic Kereta

"Dengan demikian, konsolidasi ini akan semakin mengakselerasi proses penyelenggaraan sertifikasi halal dan dedikasi ini untuk kepentingan publik, kepentingan jaminan perlindungan halal, dan juga kepentingan ketepatan secara syar'i," imbuhnya.

Ketua Komite Fatwa Produk Halal Zulfa Mustofa mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu terhadap sistem jaminan produk halal (SJPH) serta sertifikat halal yang dikeluarkan oleh BPJPH yang diterbitkan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa (MUI) maupun Komite Fatwa Produk Halal. 

"Karena pada dasarnya kami menggunakan acuan yang sama, standar fatwa yang sama, kemudian juga melalui proses audit yang sama, walaupun memang di produk reguler mungkin sedikit lebih rumit," jelas Zulfa.

"Oleh karenanya, pada hal-hal yang tadi sudah disepakati, ada yang dikecualikan, maupun ada yang tidak dikecualikan, akan ada mekanisme yang kita lalui bersama. Ada proses perbaikan dan juga ada proses afirmasi kepada mereka," katanya.

BACA JUGA:Hadiah Untuk Penculik Kenzie Dikasih Rp50 Juta Sama Denny Sumargo, Yang Menemukan Juga Dikasih Rp50 Juta

BACA JUGA:Terduga Pembunuh Istri Dokter di Lhokseumawe Ternyata Perawat, Saat Penangkapan Sempat Minta Jangan Diviralkan

"Masyarakat harus memiliki kepercayaan kepada Sistem Jaminan Produk Halal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan juga yang fatwanya dikeluarkan oleh Komisi Fatwa MUI maupun Komite Fatwa Produk Halal," tegas Zulfa.

Seperti diketahui, sesuai amanat peraturan perundang-undangan, sertifikasi halal dilakukan pelaku usaha melalui dua skema.

Pertama, skema reguler, yang prosesnya diawali dengan pengajuan sertifikasi halal melalui Sihalal BPJPH, kemudian pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk oleh Lembaga Pemeriksa Halal yang dilakukan oleh auditor halal.

Hasil audit ini kemudian disidangkan pada sidang fatwa oleh Komisi Fatwa MUI.

BACA JUGA:Istri Dokter di Lhokseumawe Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Praktek Suami, Ada Tali Plastik dan Bekas Gigitan

BACA JUGA:Akhirnya Owner Daviena Skincare Angkat Bicara di Podcast dr Richard Lee: Ini Personal!

Hasil sidang berupa ketetapan kehalalan produk kemudian menjadi dasar BPJPH menerbitkan sertifikat halal by system secara digital. 

Kategori :