BACA JUGA:Terulang Lagi,Ini Detik-detik Bentrok Kelompok Ambon dan Palembang Berujung Maut!
Korban pun sempat lari, karena diteriaki maling oleh pelaku namun korban terjatuh hingga pelaku menghantamkan batu konblok dikepala.
Tidak sampai disitu, selain memukul kepala korban dengan batu konblok pelaku juga menganiaya korban dengan senjata tajam ke tubuh korban.
"Kurang lebih cerita seperti itu, jadi tolong saya meminta pihak-pihak jangan memutarbalikkan ini berita, ada penggiringan opini ada perang suku itu saya tegaskan tidak ada," tegasnya.
--
Diketahui juga, bahwa saat ini isu mengenai bentroknya Ambon vs Palembang di Jakarta Timur beberapa lalu telah mereda dengan ditangkapnya pelaku provokator oleh Polres Metro Jakarta Timur.
Meski telah kondusif, malah beredar sebuah pesan berantai dari WhatsApp Group (WAG) yang berisi tentang imbauan kepada driver Ojek Online (Ojol) di Jakarta, tentang adanya aksi sweeping terhadap plat kendaraan Palembang dan Lampung.
Dari pesan yang diterima redaksi, Minggu 6 Oktober 2024 kemaring dituliskan aksi sweeping dilakukan oleh sekelompok orang dari Ambon dimulai dari Cengkareng, Pluit hingga Muara Karang.
Berikut isi pesan berantai yang diterima redaksi:
"Sekilas inpo..mohon beritahukan kepada teman yg berada di jakarta sebagai driver ojol. Agar kiranya mencopot plat kendaraan daerah Palembang dan Lampung..karna situasi kembali memanas ...Ambon melakukan sweaping terhadap orang Palembang dan Lampung..mulai dari Cengkareng..pluit.muara karang".
Selain imbauan tertulis, dalam pesan berantai tersebut juga turut disertakan sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan seorang pria di bacok berkali-kali oleh seorang pria lainnya.
Tanpa keterangan yang jelas, si pria lainnya langsung menghujamkan beberapa kali senjata tajam (Sajam) ke tubuh pemuda yang terlihat sedang duduk dibawah kolong jembatan.
Belum diketahui mengenai kebenaran dari informasi peran berantai tersebut, yang diduga hanyalah kabar bohong belaka.
Ditambah lagi, tidak ada informasi lebih detil dari pesan imbauan tersebut kapan terjadinya sweeping terhadap pengguna kendaraan berplat Palembang dan Lampung.
Sebab, antara pesan imbauan sweeping tidak ada korelasi dengan video penganiyaan seorang pria yang tidak diketahui kebeneran informasinya dimana kejadian tersebut.
Patut diduga, tersebarnya informasi tentang adanya sweeping tersebut untuk membuat konflik antara kelompok Ambon versus kelompok yang telah kondusif semakin memanas.