Perubahan Formasi di Babak Kedua
Meski puas dengan penampilan tim di babak pertama, Indra Sjafri mengakui adanya penurunan performa setelah melakukan rotasi pemain di babak kedua.
Menurutnya, perubahan formasi dari 3-4-3 ke 3-5-2 tidak berjalan sesuai harapan.
"Di babak kedua, kita melakukan pergantian pemain karena ada kebutuhan rotasi untuk menjaga kebugaran. Namun, formasi 3-5-2 yang kita terapkan kurang efektif. Kami kehilangan sedikit kendali permainan, dan itulah mengapa Timor Leste berhasil mencetak gol," tambah Indra.
Indra yang dikenal sebagai pelatih berpengalaman dan telah membawa Indonesia meraih beberapa gelar, seperti Piala AFF U-19 pada 2013 dan 2024 serta medali emas SEA Games 2023, bertekad untuk melakukan evaluasi sebelum menghadapi Yaman pada pertandingan terakhir.
Muhammad Ragil Termotivasi untuk Tampil Lebih Baik
Salah satu pencetak gol kemenangan Indonesia, Muhammad Ragil, mengungkapkan rasa syukurnya bisa membantu tim meraih tiga poin penting.
Pemain asal Bhayangkara FC ini juga merasa termotivasi untuk tampil lebih baik lagi saat melawan Yaman.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mencetak gol dan membantu tim meraih kemenangan. Ini semua berkat kerja keras teman-teman dan pelatih. Saya berjanji akan tampil lebih fokus dan bekerja lebih keras lagi saat melawan Yaman nanti. Harapan saya, kita bisa kembali meraih tiga poin," ujar Ragil dengan semangat.
Pertandingan Krusial Melawan Yaman
Pertandingan terakhir di Grup F akan menjadi laga krusial bagi Timnas U-20 Indonesia.
Dengan posisi puncak klasemen sementara, Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan diri lolos sebagai juara grup.
Namun, Yaman juga memiliki peluang yang sama, dan tentu saja mereka tidak akan memberikan pertandingan yang mudah.
Indra Sjafri menegaskan bahwa timnya tidak akan menganggap enteng Yaman, yang baru saja meraih kemenangan 3-0 atas Maladewa.