Seperti tes kesehatan, calon tentara akan menjalani psikotes untuk mengecek kemampuan mengendalikan stres.
Maruli mengatakan Joni pun mengikuti seleksi lanjutan pengecekan dicek kesehatan dan psikotesnya.
BACA JUGA:Tidak Lulus TNI, Joni Bocah yang Sempat Viral Panjat Tiang Bendera Tagih 'Utang' ke Jokowi
"Jadi, mampu nggak dia (Joni) untuk mengikuti itu? Psikotesnya, mampu nggak nanti? Kalau tentara kan harus bisa mengendalikan stres. Nanti pas lagi tugas di hutan kan memiliki stres, mampu tidak dia mengatasi jangan sampai alami gangguan mental sendiri," kata Maruli.
Kesempatan untuk lolos masuk TNI tak disia-siakan oleh Joni. Dia menuturkan rutin berenang dan berlari dengan harapan tinggi badannya bertambah.
"Supaya menambah tinggi badan. Saya berusaha sekuat dan semaksimal mungkin, semoga bisa lolos," tutur Joni saat ditemui di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT.
Masih ingat dengan sosok bocah naik tiang bendera asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Joni Kala, kini nasibnya terkatung-katung tak kala ia dinyatakan tidak lulus TNI.
BACA JUGA:Jelang Peringatan HUT RI Ke-78, Warga Di Kabupaten Ini Kompak Buat Tiang Bendera Seragam
BACA JUGA:Mr X yang Gantung Diri di Tiang Bendera Kantor Camat Kertapati Ternyata Warga Lampung
Padahal, usai viral dan dipanggil ke Istana negara Joni Kala diberikan hadiah oleh Presiden RI Joko Widodo mendapat prioritas pertama jika ingin masuk TNI.