Bonus tersebut hendaknya menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah.
Bonus demografi Sumatera Selatan dimulai Tahun 2015, Puncak Bonus Demografi Tahun 2030, akhir periode Bonus Demografi Tahun 2045.
BACA JUGA:1 Bulan Jadi Pj Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim Resmi Definitif
BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Ajak Satgas Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Karhutla
"Bonus demografi akan maksimal terjadi apabila penduduk usia produktif berkualitas tinggi (khususnya pemuda). Oleh sebab itu, perlu dilakukan intervensi dalam menurunkan angka kelahiran pada kelompok remaja," jelasnya.
Sementara itu Ketua BKKBN RI Diwakili Pembina Wilayah BKKBN RI Drs. Eli Kusnaeli, MM. PD. mengatakan Indonesia Emas merupakan visi besar semua untuk menjadikan Indonesia negara maju dengan kualitas SDM yang unggul.
Namun semua juga memaklumi untuk mewujudkan misi itu negara masih dihadapkan ruang dan tantangan yang harus dihadapi bersama.
Dipaparkan Eli, program KB yang telah dicanangkan sejak lama telah berhasil menekan angka kelahiran.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Ajak Satgas Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Karhutla
Namun pada tahun 2023 terjadi perlambatan dalam percepatan penurunan stunting menuju 14 persen.
Ia optimis melalui kegiatan semacam ini maka akan dapat mencapai target yang ditetapkan nasional 14 persen.
"Kami sambut baik dan beri penghargaan yang tinggi adanya rapat ini. Semoga pertemuan ini dapat menjadi wahana melakukan evaluasi kegiatan dan capaian target kinerja selama tahun 2024 sebagai bagian langkah menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan juga berbagai penghargaan yakni Penghargaan kepada Pemprov Sumsel dan Kota Lubuklinggau sebagai Tuan Rumah Hari Keluarga Nasional.
BACA JUGA:ZTE Blade A55: Ponsel Android Ditenagai Performa Mumpuni dan Punya Tampilan Layar Luas