Dalam perhitungan perseroan pada akhir tahun 2024, biaya operasi Tol Terpeka dapat terpenuhi dari pendapatan tarif.
"Asset recycling ini ditempuh untuk menekan biaya operasional jalan tol agar tidak terjadi defisit," ujarnya.
Selain mendivestasi aset, PT Hutama Karya juga akan mengajukan pembiayaan tambahan untuk meneruskan pembangunan JTTS agar tersambung dari Lampung hingga Pekanbaru.
BACA JUGA:Sebabkan 7 Orang Terluka di Ruas Tol Terpeka, Sopir Mobil Operasional Hutama Karya Resmi Ditahan
BACA JUGA:H+5 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, Volume Kendaraan Melintas di Ruas Tol Terpeka Mulai Landai
"Dalam Rencana Jangka Panjang lima tahunan, kami mengajukan ke Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, untuk JTTS lima tahun ke depan tersambung ke Pekanbaru," ungkap Koentjoro.
Untuk diketahui, PT Hutama Karya terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), khususnya di ruas Palembang-Jambi.
Pasalnya, ruas Tol Palembang-Jambi memang sudah sangat dinantikan oleh sebagian besar masyarakat Sumatera Selatan dan Jambi.
Tak hanya masyarakat Sumsel dan Jambi saja, Tol Palembang-Jambi juga bahkan sudah ditunggu oleh sebagian besar masyarakat di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Musim Mudik Telah Usai, Tercatat 22.473 Kendaraan Melintas di Tol Terpeka
Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero), Koentjoro mengatakan, Tol Palembang-Jambi direncanakan akan dioperasikan pada 2027.
"Pembangunan Tol Palembang-Jambi ini memang jadi prioritas Pemerintah," ujarnya.
Menurut Koentjoro, Tol Palembang-Jambi yang memiliki panjang sekitar 240 kilometer, juga sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
"Karena waktu tempuh Palembang-Jambi menjadi hanya tiga jam saja. Kalau melalui Jalan Lintas Sumatera bisa tujuh sampai delapan jam," katanya lagi.
BACA JUGA:Diduga Sopir Mengantuk, Truk Oleng dan Terguling di KM 151 Ruas Tol Terpeka