SUMEKS.CO - Apa kabarnya? “Saya baik-baik saja. Alhamdulillah.”
Begitu saya menjawab kalau ada teman yang bertanya, entah karena lama tidak berjumpa, atau mendengar berbagai kabar berita tentang saya. Saya akan tersanjung begitu ada yang bilang, “Wajahnya cerah dan kelihatan awet muda.”
Sambil dalam hati menjawab, “Lha iya lah. Apa yang harus dipikirkan. Jalani saja dengan hati senang dan ihlas.” Saya baca di Instagram, ada tulisan begini.
“Memikirkan masa lalu, tidak ada gunanya. Mencemaskan masa depan, merusak kebahagiaan masa kini. Nikmati saja, karena hari ini adalah hadiah. Oleh karena itu disebut present (dalam Bahasa Inggris).”
Ya, saya sejauh ini sehat karena karuniaNya. Tekanan darah normal. Degup jantung tidak ada kelainan. Gula darah, ya kadang naik sedikit ketika mendadak kebiasaan minum kopi pahit, ditimpa dengan keinginan untuk mencicipi rasa manis.
Kalau tidur cukup, artinya di atas empat jam, masih sanggup berjalan kaki menjelang matahari muncul antara 35-45 menit.
Mengelilingi komplek, ke arah kampung tetangga yang masih rimbun, untuk menghirup udara segar. Kadang bertemu tetangga yang berolahraga pagi juga. Kadang pula ketika melihat di warung ada jagung, ubi, kentang, timun, saya beli untuk bahan sarapan.
Hidup sehat itu perlu karena itu kewajiban. Apalagi kalau umur semakin bertambah dan kekuatan tubuh berkurang. Saya masih percaya pada ungkapan, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Sebab sel-sel otak kita masih bisa diajak berpikir rasional dan teratur.
BACA JUGA:Realme 9i 5G: Ponsel Android dengan Performa Tangguh serta Layar Beresolusi 90 Hz
BACA JUGA:BPS Catat Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2024 Capai 88,20, Ternyata Sangat Memuaskan
Tentu saja sebagai manusia kita masih kerap dilanda emosi, lalu emosional menanggapi sesuatu. Normal saja, karena kita bukan malaikat yang tidak memiliki perasaan.
Ya lampiaskan saja secara sehat. Konon banyak caranya, tinggal cari tahu melalui mesin pencari atau akun di media sosial. Ya berjalan kaki. Ya menarik nafas panjang. Minum air putih. Macam-macam.
Emosi kalau tidak dikelola, ya merusak diri sendiri. Memikirkan hal-hal negatif sama saja secara sengaja minum racun sedikit demi sedikit.