"Di hari pertama saya dilecehkan, kemaluan saya dipegang oleh para pelaku. Sekitar 30 orang mereka selalu mengejek-ngejek saya, mereka selalu melecehkan saya. Saya dibilang orang kampung, saya tidak mampu," paparnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa terdapat kepala geng yang memimpin sekelompok pelajar yang terlibat dalam penganiayaan tersebut hingga puncaknya korban digiring ke salah satu toilet sekolah hingga akhirnya perselisihan terjadi.
Kuasa hukum RE, Sunan Kalijaga enggan berkomentar terkait adanya anak dari pejabat yang terlibat sebagaimana yang disebutkan oleh korban. Dirinya menceritakan bagaimana awal mula korban mendapat Bullying di SMA Binus Simprug
"Kalau memang ada pernyataan itu memang itu statement dari anak korban. Jadi waktu itu kami interview sebelum kami ambil kuasanya kami tanya apa yang terjadi, apa yang dialami, para terduga anak-anak pelaku ini siapa," ujar Sunan Kalijaga.
BACA JUGA:Penyuluh Hukum Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan 'Sekolah Sehat Bebas Bullying'
"Nanti kita lihat saja di proses penyidikannya, namanya orangtua kan, orang tua korban, orangtua pelaku sekalipun pasti akan saling bertemu silaturahmi, baru nanti disitu bisa tau anak siapa," tutupnya.