Sehingga meski turun hujan, pendinginan lahan tetap dilakukan di area rawan karhutla.
Kemudian faktor kedua, Junardi menilai hujan beberapa hari belakangan ini belum mampu menutup defisit sumber air di seputar lahan terbakar.
BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Tegaskan akan Memproses Massa yang Aniaya Pelaku Curanmor Hingga Tewas
BACA JUGA:Mantan Kades Harimau Tandang Ogan Ilir Korupsi DD dan ADD untuk Hiburan dan Modal Pilkades
"Air sudah banyak digunakan selama karhutlah kemarin," ujar Junardi.
Daerah di Indralaya Utara yang rawan karhutla diantaranya Sungai Rambutan, Purnajaya, Lorok, Permata Baru dan sejumlah desa lainnya.
Kegiatan pemadaman dilakukan oleh personel gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan Damkar.
Ada juga personel Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Polda Sumatera Selatan yang turut membantu pemadaman karhutla di Ogan Ilir.
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak, Personel Polres Ogan Ilir Dapatkan Pembekalan Cara Kendalikan Massa
"Yang jelas kami tetap siaga dengan melakukan patroli dan posko karhutla di Mapolsek Indralaya masih didirikan," kata Junardi.
Memasuki musim kemarau, Polres Ogan Ilir telah mendirikan posko terpadu di dua lokasi di wilayah hukumnya.
Polres Ogan Ilir mendirikan posko terpadu, untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Ilir.
Hal tersebut untuk menindaklanjuti perintah Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, S.I.K., tentang kesiagaan menghadapi bencana Karhutla.
BACA JUGA:PKS SMAN 1 Indralaya Mendapatkan Apresiasi dari Satlantas Polres Ogan Ilir