SUMEKS.CO - Kelompok Pembibitan Eco Agrotomation yang dibina oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merayakan panen perdana melon golden premium di Desa Tanjung Karangan, Muara Enim.
Perayaan ini merupakan tonggak penting dalam upaya menciptakan sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah Pertambangan Tanpa Izin (PETI).
Panen ini sekaligus menjadi salah satu contoh sukses dari penerapan pertanian hidroponik di daerah tersebut.
Melon golden premium, yang memiliki ciri khas rasa manis dan daging buah yang renyah, ditanam dengan metode hidroponik.
BACA JUGA:Heboh! Bayi 10 Bulan di Palembang Punya Kelamin Ganda, Orang Tua Berharap Bantuan Pemerintah
Teknik ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat, hanya dalam waktu 70 hari, dan memberikan hasil yang sangat signifikan.
Dari total 300 titik tanam yang dimiliki kelompok pembibitan, para petani berhasil memanen hingga 1 ton melon, dengan berat per buah berkisar antara 1 hingga 3 kilogram.
Harga jual melon premium ini mencapai Rp35.000 per kilogram, yang tentunya menawarkan potensi penghasilan besar bagi para petani lokal.
Muhammad Zailani, Ketua Kelompok Pembibitan Eco Agrotomation, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan panen perdana ini.
BACA JUGA:Pol PP Banyuasin Amankan Sepasang Kekasih di Kamar Penginapan, Diduga Ketua PPS
"Melon yang kami tanam benar-benar sehat tanpa menggunakan bahan kimia, insektisida, atau pestisida. Fokus kami bukan hanya pada keuntungan finansial, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat setempat dengan menciptakan lapangan kerja baru," kata Zailani.
Dia juga menambahkan bahwa kelompoknya akan memperluas usahanya dengan menanam ubi madu dari Lampung sebagai bagian dari komitmen mereka dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Zailani juga menjelaskan bahwa metode hidroponik yang mereka gunakan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sangat efisien dari segi penggunaan lahan dan air.