PALEMBANG, SUMEKS.CO - Baru-baru ini, viral kasus yang cukup mencengangkan publik terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) seorang istri tega menganiaya suami karena ketahuan menikah lagi.
Parahnya, sebagaimana dikabarkan peristiwa penganiayaan terhadap suami dilakukan dengan cara yang bisa dikategorikan jarang terjadi
Yaitu, dengan cara menyiramkan tubuh suami dengan air keras ditambah dengan air cabai hingga ke bagian area vital suami, waduh?
Seperti dikabarkan pada salah satu pemberitaan media, uang yang dikutip Rabu 11 September 2024 sosok wanita berinisial VI yang tega menganiaya suami bernama Ali Thamrin adalah warga Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman Kabupaten Muba.
BACA JUGA:Alif Teega yang Viral Karena Poligami, Justru Kini Ditangkap Bersama Istri Pertama, Kasus Apa?
BACA JUGA:TERNYATA! Suami yang Ingin Poligami Boleh Tak Beritahu Istri Pertama, Benarkah?
Dari informasi yang dihimpun juga dikatakan, ternyata peristiwa penyiraman air keras dan air cabai itu terjadi beberapa bulan lalu tepatnya pada bulan April 2024.
Disebutkan, peristiwa penyiraman air keras dan air cabai terhadap suami sendiri itu dilakukan karena sang istri tidak terima telah dimadu.
--
Dari hasil interogasi saat ditangkap oleh Polisi, pelaku mengakui perbuatannya lantaran kesal setelah melihat foto suaminya yang beredar Facebook menikah dengan wanita lain.
VI merasa dikhianati dan sakit hati sehingga meluapkan emosinya dengan menyiram korban pakai air keras dan air cabai, hingga membuatku kulit suaminya melepuh.
Terdapat beberapa luka melepuh ditubuh suaminya, diantaranya di bagian wajah, bagian lengan, bagian dada hingga bagian perut bawah.
"Pelaku emosi dan sakit hati karena dikhianati, yang kemudian menyiramkan asam sulfat dan air cabai yang disimpan di dalam dua botol bekas minuman mineral ke tubuh korban berkali-kali," ungkapnya Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto saat itu.
BACA JUGA:Diisukan Berpoligami, Arie Untung Akhirnya Minta Maaf Kepada Istri
BACA JUGA:TERNYATA! Suami yang Ingin Poligami Boleh Tak Beritahu Istri Pertama, Benarkah?