"Terima kasih atas perjuangan dan pengorbanan anak-anak sekalian. Bagi anak-anak yang belum berhasil membawa pulang medali, jangan putus asa dan berkecil hati," katanya.
"Teruslah jaga semangat dan motivasi untuk belajar. Tingkatkan kemampuan dan wawasan anak-anak semua. Semoga pada even-even berikutnya Sumsel dapat membawa pulang medali lebih banyak lagi," harap Syafitri.
Sebagai informasi, KSM dan Myres merupakan dua ajang nasional yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Sumsel Lepas Kloter 2 Mayoritas Risti, Begini Permintaannya Kepada Petugas Haji
Dua even ini merupakan bentuk komitmen Kemenag dalam mendukung terciptanya wahana membangun semangat kompetisi sains di kalangan siswa madrasah.
Tahun ini KSM berupaya mengelaborasi sains dan teknologi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, budaya Indonesia dan perkembangan masyarakat global, sehingga mampu memberikan pengalaman belajar yang kaya dan beragam kepada peserta.
KSM 2024 diikuti dua kategori peserta, yakni kategori peraih 10 besar nilai terbaik secara nasional dari seleksi di tingkat provinsi serta kategori beregu.
Dalam kategori individu, terdapat 110 peserta yang berhasil masuk sebagai 10 besar terbaik dari seleksi nasional di 11 mata pelajaran yang dilombakan.
BACA JUGA:Kemenag RI Transformasi Pelayanan Demi Mudahkan Masyarakat, Termasuk untuk Layanan di KUA
BACA JUGA:Dituding DPR Permainkan Kuota Haji Tahun 2024, Ini Pembelaan Kemenag RI
Di sisi lain, kategori beregu yang diikuti 90 peserta. Mereka adalah 10 tim terbaik dari tiga jenjang pendidikan madrasah, masing-masing tim terdiri dari tiga siswa.
Di samping itu, ada juga perwakilan dari 34 Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama. Setiap Kanwil mengirim 11 siswa untuk kategori individu per mata pelajaran dan tiga tim beregu.
Dengan demikian, jumlah total peserta yang seharusnya hadir adalah 880 orang. Namun, tercatat dua Kanwil tidak mengirimkan peserta beregu. Sehingga, total kehadiran sebanyak 862 peserta.