Upaya pemadaman dilakukan dengan metode manual dan menggunakan mesin pompa jinjing dari Satgas Karhutla Polsek Indralaya, Manggala Agni, dan BPBD.
"Relawan kebakaran desa atau Redkar juga turut membantu dalam proses pemadaman ini," sebutnya.
Upaya mitigasi dan pemadaman berlangsung secara maksimal, meski lahan gambut menjadi tantangan tersendiri bagi petugas di lapangan.
BACA JUGA: Wantannas RI Dampingi Pemkab OKI Susun Strategi Mitigasi Karhutla Cegah Kebakaran Lahan dan Hutan
"Kondisi lahan gambut memang menyulitkan, namun berkat sinergi tim gabungan, api berhasil dipadamkan meski masih ada sisa asap," katanya lagi.
Disampaikan Kapolres Ogan Ilir, petugas akan terus melakukan pemantauan dan pendinginan lahan untuk mencegah kebakaran berulang.
Sumber api hingga saat ini masih belum diketahui, namun langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan oleh petugas.
"Termasuk penyebaran informasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," lanjutnya.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Hujan Turun, Kebakaran Lahan di Ogan Komering Ilir Padam
BACA JUGA:Kejari Ogan Ilir Tangani Satu Kasus Kebakaran Lahan, Tersangka 3 Orang, Kini Masih P-19
Upaya pemadaman ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan.
"Khususnya di wilayah Ogan Ilir yang rawan Karhutla saat musim kemarau," tutupnya.
Lahan tebu milik PTPN VII Cinta Manis yang terbakar. --
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat mengungkapkan, kebakaran lahan juga terjadi di perkebunan tebu PTPN VII Cinta Manis, Sabtu, 7 September 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Sedikitnya 2 hektare lahan tebu terbakar," ujarnya.