Namun, ketidakmampuan mereka beradaptasi dengan kondisi lapangan sintetis terlihat jelas, terutama dalam mengatur serangan dan mengontrol bola.
Menunggu aksi Chencho Gyeltshen--
BACA JUGA:Live, Pembukaan Pegadaian Liga 2, Sriwijaya FC v Dejan FC dan Persibo Lawan Gresik United
BACA JUGA:Begini Persiapan Sriwijaya FC (SFC) Jelang Laga Perdana di Pegadaian Liga 2 2024-2025
Beberapa pemain kunci seperti Meghon Valpoort dan Manda Cingi kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Situasi semakin memburuk bagi Sriwijaya FC ketika bek mereka, Abanda Rahman, diganjar kartu merah langsung di masa injury time babak pertama. Itu setelah Abanda melanggar Nabil Asyura (45+1').
Abanda melakukan pelanggaran keras yang dianggap berbahaya oleh wasit, sehingga harus meninggalkan lapangan lebih awal.
Bermain dengan 10 pemain membuat tugas Sriwijaya FC yang dikaptenin Manda Cingi semakin sulit dalam mengejar ketertinggalan.
Babak Kedua: Sriwijaya FC Kesulitan Bangkit, Kartu Merah Kedua untuk Dendi Maulana
Memasuki babak kedua, Sriwijaya FC mencoba tampil lebih agresif meski harus bermain dengan satu pemain kurang.
Pelatih Jafri Sastra mencoba mengubah strategi dengan lebih menekan lini pertahanan Dejan FC, namun permainan mereka masih jauh dari harapan.
Dejan FC yang unggul jumlah pemain terus mendominasi penguasaan bola, menciptakan beberapa peluang berbahaya melalui Silvio Escobar, Wawan Sumadi dan Rizki.
Sementara itu, Sriwijaya FC mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan Dejan FC.
Setiap serangan yang dibangun selalu berhasil dipatahkan oleh lini belakang tuan rumah yang dikomandoi oleh Boateng.
Kombinasi permainan Dejan FC yang solid membuat mereka terlihat lebih dominan di lapangan.
Pada menit ke-91', Sriwijaya FC kembali mendapat pukulan telak ketika Dendi Maulana menerima kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Dejan FC.