Meski tidak ada bantuan unit water bombing, tim berhasil memadamkan api dengan upaya manual.
BACA JUGA:Pemadaman Karhutla di Sungai Menang OKI Milik Perusahaan Dibantu 4 Helikopter
BACA JUGA:Terbakar Selama 4 Hari, Karhutla di Desa Rambai Pangkalan Lampam OKI Berhasil Dipadamkan
Kondisi lahan yang sulit dijangkau dan karakteristik tanah gambut yang mudah terbakar menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan kebakaran ini.
Kapolsek Indralaya juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, terutama di musim kemarau yang rawan terjadi kebakaran.
"Kami sangat mengharapkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membakar lahan," harapnya.
"Pembakaran hutan dan lahan tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan dan keselamatan warga," tambahnya lagi.
BACA JUGA:Terpantau 4 Titik Fire Spot di OKI, Lokasi Karhutla Dilakukan Pendinginan
BACA JUGA:Karhutla di OKI Terjadi di 3 Lokasi, Petugas Masih Berjibaku Padamkan Api
Lebih lanjut, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.
"Kami akan terus menyelidiki asal mula kebakaran ini dan mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian," tegas Kapolsek.
"Jika ditemukan adanya pelanggaran hukum, kami tidak akan segan-segan untuk menindak tegas pelaku pembakaran," lanjutnya lagi.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Ogan Ilir selama beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:Mopping Up Sisa Bara Api di Lokasi Karhutla Tanjung Sari II OKI Selesai
BACA JUGA:Cek Kesiapan Penanganan Karhutla, Kapolres OKI Kunjungi Posko Terpadu Jejawi
Oleh karena itu, pemerintah setempat terus meningkatkan upaya pencegahan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak buruk dari pembakaran lahan.