Langkah ini diikuti dengan cepat oleh pengembangan infrastruktur bioskop di seluruh Kerajaan, dengan sejumlah teater baru dibuka dalam beberapa tahun terakhir.
Kebijakan baru ini, bagian dari usaha lebih luas untuk mendiversifikasi ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup warganya, telah disambut baik oleh banyak kalangan.
Namun, pembangunan bioskop di dekat situs-situs suci Islam di Makkah telah menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang bagaimana proyek ini akan mempengaruhi kesucian dan kekhusyukan kota tersebut.
Respons dan Reaksi Masyarakat
Reaksi terhadap proyek ini beragam. Sebagian besar netizen memuji langkah tersebut sebagai bagian dari modernisasi yang diperlukan.
Sementara yang lain merasa cemas bahwa keberadaan fasilitas hiburan modern di dekat tempat-tempat suci bisa mengganggu nilai-nilai tradisional dan keagamaan.
Di media sosial, diskusi sering kali memanas dengan argumen dari kedua belah pihak yang menyatakan pendapat mereka tentang integrasi antara keagamaan dan modernitas.
Pemerintah Saudi, melalui proyek-proyek seperti Smart Makkah, berupaya menenangkan kekhawatiran publik dengan menegaskan bahwa semua pembangunan akan dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu kesucian Makkah.
Pejabat telah menekankan bahwa bioskop dan fasilitas hiburan lainnya akan dirancang sedemikian rupa untuk melengkapi infrastruktur kota tanpa mengesampingkan kepentingan keagamaan.
Selain meningkatkan infrastruktur hiburan, inisiatif semacam ini diharapkan juga akan membawa dampak ekonomi positif bagi kota dan penduduknya, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kunjungan wisata.
Dengan ini, Arab Saudi berambisi menjadi pusat budaya, hiburan, dan pariwisata yang menarik di Timur Tengah, sejalan dengan pergeseran global pasca-pandemi Covid-19.
Perdebatan mengenai pembangunan bioskop dekat Ka'bah menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara yang ingin mengintegrasikan praktik modern sambil mempertahankan nilai-nilai tradisional dan keagamaan.