Aksi ini tidak hanya dimaksudkan untuk menyentil, tetapi juga untuk menunjukkan rasa malu yang dirasakan kader atas keputusan partai yang dianggap tidak berpihak pada mereka.
BACA JUGA:Resmi Terima Mandat PDI Perjuangan Pasangan ERA Gelar Deklarasi
BACA JUGA:Jalin Komunikasi Politik ke PDI Perjuangan dan Golkar, Ratu Dewa : Insyallah akan Ada Hal Baik
PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir diterpa isu konflik internal, pasca mengusung Panca-Ardani di Pilkada Ogan Ilir 2024.
Bahkan berdasarkan informasi yang beredar, bahwa sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir menyampaikan mosi tidak percaya.
Mosi tidak percaya ini, disampaikan para kader PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir, Wahyudi.
Terkait isu konflik internal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir, Wahyudi, tampaknya enggan menanggapi hal itu.
BACA JUGA:Pekan Depan, Ratu Dewa-Prima Salam Terima B1KWK dari PDI Perjuangan
"No comment," ujarnya sambil berlalu kepada awak media saat dijumpai pada pendaftaran Panca-Ardani ke Kantor KPU Kabupaten Ogan Ilir, Rabu, 28 Agustus 2024.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah PAC PDI Perjuangan di Kabupaten Ogan Ilir telah melakukan gerakan tanda tangan menolak calon yang bukan berasal dari kader PDI Perjuangan Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Z, salah satu kader PDI Perjuangan di Kabupaten Ogan Ilir, mereka masih mempedomani instruksi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Dimana, Megawati pernah menegaskan kepada kader PDI Perjuangan supaya jangan membuat visi misi sendiri, dan jangan mau diobok-obok oleh kelompok lain.
Kekecewaan kader PDI Perjuangan tersebut, terlihat dari pernyataan dan tanda tangan dukungan beberapa Ketua PAC PDI Perjuangan dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir.