Ulama Modern dan Pemimpin Spiritual
Kiai Mudrik Qori dikenal sebagai sosok ulama modern yang luas dalam wawasan dan luwes dalam pergaulan. Ia diterima oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat, serta menjadi "pialang budaya" yang menjembatani masyarakat dalam menjawab berbagai tantangan dan perubahan zaman.
Ia juga dikenal sebagai Mursyid Tariqat Asy-Syafi’iyah, yang membimbing umat dalam mendalami spiritualitas Islam.
Selain itu, Kiai Mudrik juga berperan aktif dalam proses pemekaran daerah Ogan Komering Ilir–Ogan Ilir, yang kini dikenal dengan sebutan "Kota Santri".
Pernah menjadi Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Sumatera Selatan (2007-2010), ia ikut mengawal penyebaran informasi yang mendidik dan meningkatkan budaya literasi, sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya.
Kontribusi di Kancah Internasional
Sebagai ulama yang berwawasan global, Kiai Mudrik telah melakukan kunjungan dan menjalin kerjasama dengan berbagai negara di dunia.
Ia sering diundang untuk berbicara dan berpartisipasi dalam konferensi internasional di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Arab Saudi, Jepang, Iran, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina, Turki, Uni Emirat Arab, Kanada, Sudan, Maroko, Yordania, Mesir, Brunei Darussalam, Belanda, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Finlandia.
Dari hasil kunjungan tersebut, banyak delegasi dari negara-negara tersebut yang juga datang ke Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah untuk belajar dan bekerja sama.
Penulis Produktif dan Inspiratif
Selain kiprahnya sebagai qori’ dan pemimpin pesantren, Kiai Mudrik Qori juga dikenal sebagai penulis produktif.
Beberapa karya tulisnya yang telah dipublikasikan antara lain "Al-Qira’ah al-Ashriyah" (1996), "Marhaban fi Dhiyâi al-Hayâh: Nuansa Seni Marhaban" yang ditulis bersama Moersjied Qorie dan Muslih Qori (1996),
"Tanya Jawab Ramadhan Bersama Drs. KH. Mudrik Qori" (2003), dan "Jepang Tidak Pernah Meninggalkan Tradisi" yang ditulis bersama Mubarok Hanura (2005).
Dalam rangka mensyukuri Milad ke-61 tahun 2024, diterbitkan lima buku sebagai persembahan untuk Kiai Mudrik, termasuk buku "Ulama Terbang Rahmatan Lil ‘Alamin".