“Kondisi beliau terus menurun sampai akhirnya dibawa ke RSCM, dan dini hari sekitar jam 01. 30 WIB yang aku baca di salah satu postingan dokter itu beliau meninggal dunia,” jelas Nuke Limanov.
Dan ayah almarhumah dr Aulia di RSCM itu pun juga atas rujukan menteri kesehatan.
“Jadi betapa memang bahayanya bullying itu ya, jadi stop bullying, terutama ini bullying dilakukan oleh orang-orang yang latar pendidikannya itu luarbiasa, sudah jadi dokter tapi ngebully,” cetusnya.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
“Coba dibayangkan jika itu diposisi kamu yang mengebully junior kamu, bagaimana orang tua kamu, terus kemudian saudara kamu? Kalau ada salah satu keluarga kamu dibully? sampai akhirnya “nggak tahu” dan terus mengakhiri hidup,” sebutnya.
Dan ini kemudian merembet sekarang jadi ayahnya karena memikirkan putrinya, kondisinya menurun, menurun dan akhirnya beliau meninggal.
“Jadi kalau menurut aku ini harus ditangani secara serius, dimana itu stop bullying, apalagi ini diduga dilakukan oleh dokter-dokter yang notabena pendidikan tinggi. Ngak pantes banget gitu,” tegasnya.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Nuke Limanov berharap kasus ini dikawal terus supaya orang-orang yang melakukan bullying ini supaya jera, supaya kapok diusut tuntas.
“Kalau perlu dikeluarkan dari kedokteran atau instansi terkait atau fakultas terkait. Jangan dianggap remeh masalah bullying ini, kawal terus sampai proses hukum, kasihan orang yang mau sekolah, mau jadi dokter kena bullying kalau nggak kuat sampai mengakhiri hidup,” tandasnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan ayah dari dokter Aulia Risma Lestari meninggal dunia pada Selasa (27/8).
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Adapun dokter Aulia merupakan mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga bunuh diri akibat perundungan.