Kehadiran Gus Taj Yasin sebagai calon wakil gubernur menambah bobot pasangan ini di mata masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin.
Gus Yasin sendiri merupakan figur yang dikenal luas di Jawa Tengah, terutama karena latar belakangnya sebagai putra Mbah Yai Maimun Zubair, ulama besar dan tokoh kharismatik dari Sarang.
Dukungan dari kalangan pesantren kepada pasangan ini pun menjadi sorotan tersendiri, mengingat besarnya pengaruh pesantren di Pantura dan sekitar Jawa Tengah.
BACA JUGA:Anies Baswedan Tak Dapat Restu Megawati, PDIP Calonkan Pramono-Rano Karno di Pilgub Jakarta
BACA JUGA:Ini Pesan Pak Anies Baswedan Usai Putusan MK, ‘Pastikan Kita Tuan Rumah di Tanah Kita Sendiri’
Hari ini, Pramono Anung - Rano Karno daftar ke KPUD --
Sementara itu, Jenderal (Purn) Andika Perkasa, mantan Panglima TNI yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), telah lebih dahulu mendaftarkan diri ke KPUD Jawa Tengah.
Andika yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 ini berpasangan dengan Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang yang juga politisi senior PDIP.
Pasangan Andika- Hendrar ini mendapat dukungan penuh dari PDIP, partai terbesar di Jawa Tengah.
Andika Perkasa, yang sebelumnya juga aktif sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) untuk pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat dalam kontestasi Pilgub Jateng kali ini.
BACA JUGA:Chaos Aksi Massa di Depan Gedung DPR, Dukung Putusan MK dan Tolak Revisi UU Pilkada
Pengalaman militer Andika yang luas, mulai dari menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Komandan Paspampres, hingga Pangdam XII/Tanjungpura, menjadi modal besar dalam persaingan ini.
Pertarungan antara dua purnawirawan jenderal ini diprediksi akan berlangsung sengit.
Di satu sisi, ada Luthfi dengan dukungan KIM Plus dan basis pesantren yang kuat.
Di sisi lain, ada Andika dengan dukungan penuh dari PDIP dan jaringan politiknya yang luas.