Dan ini kemudian merembet sekarang jadi ayahnya karena memikirkan putrinya, kondisinya menurun, menurun dan akhirnya beliau meninggal.
“Jadi kalau menurut aku ini harus ditangani secara serius, dimana itu stop bullying, apalagi ini diduga dilakukan oleh dokter-dokter yang notabena pendidikan tinggi. Ngak pantes banget gitu,” tegasnya.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Nuke Limanov berharap kasus ini dikawal terus supaya orang-orang yang melakukan bullying ini supaya jera, supaya kapok diusut tuntas.
“Kalau perlu dikeluarkan dari kedokteran atau instansi terkait atau fakultas terkait. Jangan dianggap remeh masalah bullying ini, kawal terus sampai proses hukum, kasihan orang yang mau sekolah, mau jadi dokter kena bullying kalau nggak kuat sampai mengakhiri hidup,” tandasnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan ayah dari dokter Aulia Risma Lestari meninggal dunia pada Selasa (27/8).
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Adapun dokter Aulia merupakan mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga bunuh diri akibat perundungan.
"Karena memang kondisinya berat. Jadi tadi malam sekitar jam 01.00 WIB wafat," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8).
“Yang wafat adalah bapaknya," imbuhnya.
Budi menjelaskan saat berkunjung ke kediaman keluarga dokter Aulia di Tegal beberapa hari lalu, ia melihat kondisi kesehatan ayah dokter Aulia yang memburuk.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Ia pun mengaku telah meminta agar ayah dokter Aulia dirujuk ke rumah sakit. Karena lokasinya di Tegal, maka yang paling memungkinkan adalah dirujuk ke RS Kariadi Semarang.