SUMEKS.CO - Ayah dokter Aulia korban dugaan bullying di UNDIP meninggal, konten kreator Nuke Limanov minta agar kasus perundungannya diusut tuntas.
“Inalilillahi wainna ilaihi rooji’uun ikut berduka cita atas meninggalnya ayah dari dokter residen Aulia yang kemarin baru meninggal pada saat PPDS (program pendidikan dokter spesialis),” kata Nuke Limanov di akun TikToknya @nuke.limanov, Rabu, 28 Agustus 2024.
Ini yang Nuke Limanov bahas bahwa bullying, karena kemarin ada indikasi bullying dari senior kepada juniornya.
“Jadi dampak dari bullying itu kemana-mana, ayah dari almarhumah dokter Aulia sepeninggal putrinya kondisi beliau (ayahanda dr Aulia, Fakhruri) itu dari waktu ke waktu menurun,” ungkapnya.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
Nuke Limanov
Kondisi Fakhruri drop karena memikirkan putrinya yang meninggal pada saat ambil spesialis di salah satu Universitas di Semarang.
“Kondisi beliau terus menurun sampai akhirnya dibawa ke RSCM, dan dini hari sekitar jam 01. 30 WIB yang aku baca di salah satu postingan dokter itu beliau meninggal dunia,” jelas Nuke Limanov.
Dan ayah almarhumah dr Aulia di RSCM itu pun juga atas rujukan menteri kesehatan.
“Jadi betapa memang bahayanya bullying itu ya, jadi stop bullying, terutama ini bullying dilakukan oleh orang-orang yang latar pendidikannya itu luarbiasa, sudah jadi dokter tapi ngebully,” cetusnya.
BACA JUGA:Viral Video Dugaan Perundungan Siswi SMP di Sumsel, Polisi Tindaklanjuti Laporan Keluarga Korban
“Coba dibayangkan jika itu diposisi kamu yang mengebully junior kamu, bagaimana orang tua kamu, terus kemudian saudara kamu? Kalau ada salah satu keluarga kamu dibully? sampai akhirnya “nggak tahu” dan terus mengakhiri hidup,” sebutnya.