BMKG mencatat bahwa kondisi cuaca di Sumatera Selatan pada bulan September 2024 dipengaruhi oleh berbagai faktor meteorologi. Salah satunya adalah pola angin yang membawa uap air dari Samudera Hindia.
Pola angin ini membantu menjaga kelembapan udara di wilayah Sumatera Selatan, sehingga mengurangi risiko kekeringan yang parah.
Selain itu, BMKG juga mencatat bahwa curah hujan di wilayah Sumatera Selatan pada bulan September diperkirakan berada dalam kisaran normal.
Meskipun September adalah bagian dari musim kemarau, adanya curah hujan yang cukup dapat membantu mengurangi potensi kekeringan.
Dampak pada Pertanian
Kondisi kekeringan yang normal ini membawa harapan bagi sektor pertanian di Sumatera Selatan.
Dengan prakiraan curah hujan yang cukup, para petani di wilayah ini dapat mengantisipasi musim tanam yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
BMKG mengingatkan para petani untuk tetap waspada dan memantau kondisi cuaca secara rutin.
Meskipun prakiraan menunjukkan kondisi normal, perubahan cuaca yang tiba-tiba masih mungkin terjadi.
Oleh karena itu, penggunaan teknik pertanian yang efisien dalam penggunaan air sangat dianjurkan.
Kesiapan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di Sumatera Selatan telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi musim kemarau.
Salah satu langkah yang diambil adalah memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup juga telah berkoordinasi untuk memastikan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.
Gubernur Sumatera Selatan, dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan cuaca dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Gubernur juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah terkait penggunaan air selama musim kemarau.