“Al-Shinta sebenarnya jauh sebelum dikeluarkannya putusan MK sudah mencukupi untuk dukungan partai politik pengusung," lanjutnya.
BACA JUGA:Dilalap Si Jago Merah, Penghuni Rumah di Muara Enim Ikut Terbakar
"Kami berkomunikasi dengan partai politik baik yang ada di kursinya di DPRD maupun yang belum mendapatkan kursinya di DPRD. Komunikasi ini terus dilakukan dan tanpa saling menjatuhkan atau menjelekkan paslon lainnya. Sampai saat ini juga, kami tetap melakukan komunikasi dan membuka diri dari partai politik manapun yang belum menjatuhkan atau mengusung paslon bupati dan wakil bupati," ujarnya.
Mudah-mudahan, dengan adanya kran yang di buka MK ini, akan membuat semakin banyaknya paslon yang maju sehingga masyarakat Muara Enim disuguhkan pilihan yang terbaik untuk kedepan.
"Tujuannya tidak lain adalah supaya tersaring pemimpin yang bisa membawa Muara Enim yang bebas dari korupsi, KKN, perhatian pada rakyat, berpengalaman di pemerintahan dan mempunya visi dan misi yang kuat dan komitemn dalam membangun Muara Enim kedepan,” pungkas pria yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebaga Pj Kabupaten Muara Emin ini dengan lantang.