Dua megathrust yang mengancam DKI Jakarta tersebut, sebenarnya juga sudah menjadi perhatian ilmuwan sejak 20 tahunan yang lalu.
Bahkan, peneliti dari Jepang juga telah mengadakan ekspedisi untuk menyusuri wilayah-wilayah tersebut, mulai dari Tanjung Priok sampai Teluk Benoa.
BACA JUGA:Gempa Bumi Magnitudo 7,5 Hempaskan Taiwan, Bagaimana Indonesia Kenakah? Ini Kata BMKG
BACA JUGA:Mentawai dan Sukabumi Diguncang Gempa Bumi Secara Beruntun Hari Ini, Pertanda Apakah?
"Dan kita memasang jaringan seismograf bawah laut atau OBS (ocean-bottom seismometer, alat pengkur gempa bawah laut) yang dipasang di sekitar Selat Sunda sampai selatan Sukabumi, itu dalam rangka melihat aktivitas dua megathrust tersebut," paparnya.