Namun, di balik pesona Ryle terdapat sisi gelap yang perlahan mulai terungkap. Lily mulai melihat kemiripan yang mengganggu antara Ryle dengan ayahnya yang dulu pernah melakukan KDRT.
Momen ketika Ryle pertama kali menunjukkan sisi kekerasannya kepada Lily menjadi puncak konflik.
Ini adalah titik balik di mana Lily mulai menyadari bahwa hubungannya dengan Ryle tidak sehat dan penuh bahaya.
BACA JUGA:Film Deadpool & Wolverine sedang Tayang di Bioskop, Tau dulu Fakta Menarik Sebelum Nonton!
Ada sebuah adegan di mana Lily akhirnya berani mengungkapkan semua rasa sakit dan ketakutannya kepada Ryle. Konfrontasi ini memicu reaksi yang tidak terduga dari Ryle dan memperburuk situasi.
Ketika Lily merasa hidupnya dalam bahaya karena bayang bayang KDRT, ia memutuskan untuk melarikan diri dan mencari bantuan.
Momen pelarian ini menjadi simbol dari keberanian Lily untuk melawan dan keluar dari situasi yang tidak sehat.
Secara garis besar, puncak konflik dalam film ini adalah ketika Lily harus memilih antara cinta yang beracun dan keselamatan dirinya.
BACA JUGA:AWAS JANTUNGAN! Film Korea Hijack 1971 Ungkap Kisah Nyata Pembajakan Pesawat di Langit Korea
BACA JUGA:Project Silence: Film Thriller Korea, Ajak Penonton Berpetualang ke Jembatan Penuh Misteri
Konflik ini sangat intens karena melibatkan emosi yang kompleks, seperti cinta, takut, dan harapan.
Film ini berani mengangkat isu sensitif tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan cara yang realistis dan menyentuh. Penggambaran yang jujur ini membuat penonton semakin sadar akan bahaya dari hubungan yang tidak sehat.
Ketakutan dan trauma masa lalu Lily mulai menghantuinya kembali.
Di tengah kebingungan dan ketakutannya, Lily bertemu kembali dengan Atlas, cinta pertamanya.
BACA JUGA: Smartphone Galaxy S24 FE Segera Dirilis, Versi Murah Samsung Galaxy S24 Series